Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik

Bertema.com – Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik.

Penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik merupakan upaya untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Penulisan model penilaian formatif ini didorong oleh idealisme untuk menciptakan pembelajaran yang efektif agar pencapaian belajar peserta didik optimal.

Sejalan dengan prinsip-prinsip pembelajaran abad ke 21, kegiatan pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik pada setiap tahapan belajar.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan yang dinamis, menyesuaikan dengan perkembangan penguasaan kompetensi oleh peserta didik,

selain motivasi dan gaya belajar peserta didik serta aspek-aspek lain yang berpengaruh dalam proses pembelajaran.

Penilaian formatif memungkinkan pendidik memperoleh informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap tahap pembelajaran

yang berguna untuk mengambil tindakan-tindakan, memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang optimum.

Model Penilaian Formatif pada Pembelajaran Abad ke 21 ini disusun untuk memberi inspirasi kepada para pendidik SD dalam melaksanakan penilaian formatif yang menyatu dengan pembelajaran yang disajikannya.

Diharapkan pendidik dapat mempelajari dan melaksanakan penilaian formatif sehingga penguasaan kompetensi peserta didik tercapai.

Pendidikan saat ini bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan berkarakter.

Insan yang dimaksud adalah lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang optimal sesuai dengan taraf perkembangan dan jenjang pendidikan masing-masing.

Selain itu, lulusan diharapkan memperoleh kecakapan abad ke-21 yang mampu menjadikan setiap insan Indonesia hidup dalam tantangan abad ke-21. dan berkontribusi secara memadai terhadap pengembangan peradaban dunia.

Kecakapan-kecakapan yang dimaksud mencakup kemampuan berfikir kritis dan memecahkan masalah, berinovasi dan berkreasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi.

Lebih jauh lulusan juga ditargetkan mempunyai kemampuan literasi digital (literasi informasi, media, dan teknologi) di samping kecakapan-kecakapan hidup lainnya

seperti fleksibilitas dan adaptabilitas, produktivitas dan akuntabilitas, dan kepemimpinan serta tanggungjawab.

Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik

Tujuan-tujuan tersebut akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien apabila proses pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan baik.

Pertama, pendidik merancang pembelajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik, misalnya kondisi awal peserta didik dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Kedua, pendidik memfasilitasi peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui kegiatan pembelajaran aktif baik di dalam maupun di luar kelas.

Ketiga, pendidik bersama-sama dengan peserta didik, selama pelajaran berlangsung, memantau/mengecek perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik

untuk mengetahui apakah setiap peserta didik mencapai penguasaan/perkembangan sebagaimana yang diharapkan, dan apakah proses pembelajaran perlu perbaikan (penyesuaian).

Apabila pemantauan kemajuan penguasaan kompetensi menunjukkan bahwa setiap peserta didik telah mencapai kemajuan yang ditargetkan secara optimal, proses pembelajaran dapat dilanjutkan tanpa perlu adanya perbaikan/penyesuaian.

Apabila sebaliknya, pendidik perlu melakukan perbaikan (penyesuaian) terhadap proses pembelajaran yang telah dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai kemajuan yang maksimal.

Kegiatan pendidik (bersama-sama dengan peserta didik) memantau/mengecek kemajuan penguasaan kompetensi yang diikuti dengan upaya perbaikan dan/atau penyesuaian kegiatan pembelajaran

untuk memfasilitasi setiap peserta didik mencapai penguasaan yang diharapkan biasa disebut penilaian formatif (formative assessment) atau yang disebut penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning).

Memperhatikan pentingnya informasi yang diperoleh dari pemantauan kemajuan penguasaan kompetensi melalui penilaian formatif dalam melaksanakan pembelajaran

yang menjamin pencapaian optimal bagi setiap peserta didik, setiap pendidik profesional perlu melakukan penilaian formatif dengan baik.

Walaupun pada umumnya, baik secara sadar atau tidak, pendidik telah melakukan penilaian formatif,

sebagian besar pendidik belum melakukannya secara terencana dan konsisten dengan frekuensi dan kualitas yang memadai karena beberapa alasan.

Diantaranya adalah karena terbatasnya pengetahuan mengenai berbagai macam teknik penilaian formatif.

Penilaian-penilaian yang biasa dilakukan oleh pendidik adalah penilaian sumatif dengan tujuan untuk mengukur pencapaian belajar peserta didik

yang digunakan untuk membuat keputusan apakah peserta didik lulus atau tidak lulus, naik atau tidak naik kelas, atau lanjut atau tidak ke kompetensi berikutnya.

Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik

Sejumlah prinsip yang melandasi pelaksanaan penilaian formatif, diantaranya:

a. penilaian formatif terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung;

b. melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (misalnya melalui penilaian diri, penilaian antar-teman, dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya);

c. berkenaan tidak hanya dengan kemajuan penguasaan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga motivasi belajar, sikap terhadap pembelajaran, gaya belajar, dan kerjasama dalam proses pembelajaran.

Kaitan antara Penilaian Formatif dan Pembelajaran

Penilaian formatif merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar. Seperti disebutkan sebelumnya, penilaian formatif bahkan merupakan bagian dari langkah-langkah pembelajaran yang efektif.

Melalui penilaian formatif pendidik memperoleh umpan balik dalam hal apa, seberapa banyak, dan seberapa baik peserta didik belajar.

Pendidik selanjutnya menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki proses pembelajarannya sehingga lebih efektif dan efisien.

Berbagai penelitian mengenai keefektifan pendidik menunjukkan bahwa penilaian yang dilaksanakan untuk membantu peserta didik membuat kemajuan dalam proses pembelajarannya merupakan ciri utama dari pembelajaran yang efektif.

Penilaian formatif dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dalam satu kali tatap muka, penilaian formatif dapat dilakukan lebih dari satu kali.

Sebagai contoh, pada awal pembelajaran dengan menggunakan teknik respon bersama (choral response) pendidik mengecek penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Di tengah pelajaran pendidik mengecek pemahaman peserta didik terhadap apa yang sedang dipelajarinya hingga pertengahan jam pelajaran itu dengan teknik bertanya.

Selanjutnya, di akhir pelajaran pendidik menggunakan exit slips untuk mengecek penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang dipelajari hingga akhir pelajaran saat itu.

Berdasarkan data dari hasil penilaian formatif pendidik dapat mengetahui bagian mana dari materi/kompetensi yang telah dikuasai dan apakah masih ada bagian yang belum dikuasai dengan baik.

Selanjutnya pendidik langsung memutuskan tindakan yang perlu dilakukan, misalnya mengulang pembelajaran pada bagian materi yang belum dikuasai peserta didik dengan baik,

memperbaiki pembelajaran yang sedang berlangsung dan/atau merancang kegiatan pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil penilaian formatif tersebut.

Dengan demikian penilaian formatif menjadikan pembelajaran lebih berkualitas dan lebih menjamin tercapainya tujuan pembelajaran bagi setiap peserta didik.

Agar penilaian formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan, perencanaan penilaian formatif dibuat menyatu dengan perencanaan pembelajaran dalam RPP.

Baca Juga:

1. Prinsip Pembelajaran Abad Ke-21

2. Metode Pembelajaran Abad Ke-21

3. Contoh Rubrik Penilaian Kinerja dalam Kurikulum 2013

Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik

Dalam aplikasinya Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik diedakan atas: Lembar refleksi dan Lembar Tanggapan Peserta didik.

1. Lembar refleksi 

Lembar refleksi digunakan oleh peserta didik untuk mencatat proses yang mereka lalui dalam mempelajari sesuatu dan apa yang mereka peroleh, sekaligus mencatat pertanyaan-pertanyaan yang perlu mereka temukan jawabannya.

Refleksi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat hubungan antara apa yang mereka sudah pelajari, menentukan tujuan, dan melakukan refleksi terhadap proses belajar mereka.

Dengan membaca lembar refleksi peserta didik, pendidik memperoleh umpan balik terhadap keefektifan proses pembelajarannya,

dan dapat menyampaikan umpan balik mengenai apa yang sudah dilakukan dengan baik oleh peserta didik serta saran untuk hal-hal yang perlu diperbaiki.

Dengan demikian pendidik dapat menjadikan lembar refleksi sebagai sebuah alat yang efektif untuk pembelajaran.

Contoh:
Pekan ini bu Ninik membelajarkan pengertian tentang konsep pecahan dengan cara membuat sup buah.

Anak-anak diberi tugas untuk membawa buah dari rumah masing-masing.

Dari sini anak-anak mengenal konsep pecahan dilanjutkan dengan penjumlahan pecahan dengan penyebut sama.

Sebagai penguatan pendidik memberikan lembar kerja.

Lembar Refleksi
            Nama :                                                                                       Tanggal:
Apa saja yang telah kamu pelajari?
………………………………………………………………………………………………
Apa yang paling kamu kuasai?
………………………………………………………………………………………………

Bagaimana caramu belajar untuk menguasai bab ini?

………………………………………………………………………………………………

Apa yang kamu sukai dari kegiatan belajar yang sudah kamu lakukan dalam mempelajari bab ini?

………………………………………………………………………………………………

Apa yang tidak kamu sukai dari kegiatan belajar yang kamu lakukan?

………………………………………………………………………………………………

Pertanyaan apa saja yang kamu punya setelah kamu mempelajari bab ini?

………………………………………………………………………………………………

Setelah anak-anak selesai mengerjakan lembar kerja, pendidik membagikan lembar refleksi pembelajaran.

Berikut adalah contoh lembar refleksi yang dibagikan kepada peserta didik.

Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik

Dari isian ini terlihat bahwa peserta didik yang bersangkutan sudah memahami konsep pecahan.

Diketahui juga apa yang masih dirasa sulit oleh peserta didik tersebut, yaitu operasi pecahan. Hal ini bisa menjadi acuan Bu Ninik dalam merancang aktivitas selanjutnya.

2. Lembar Tanggapan Peserta didik

Lembar tanggapan peserta didik merupakan lembar isian bagi peserta didik untuk menuliskan respons pribadi mereka

untuk mengajukan pertanyaan, meramalkan hasil, melakukan refleksi atau perenungan, mengumpulkan kosakata, dan untuk menyatakan pikiran atau pendapat mereka mengenai bacaan tertentu.

Pendidik dapat menggunakan lembar tanggapan peserta didik sebagai penilaian formatif.

Contoh lembar tanggapan peserta didik yang diisi setelah seorang peserta didik kelas II yang baru saja menyelesikan membaca sebuah buku bergambar.

Pada lembar tanggapan tersebut peserta didik menuliskan nama-nama tokoh ceritanya, tokoh yang disukai beserta alasannya, dan gambar tokoh cerita.

Selain itu, peserta didik juga memberi penilaian terhadap buku yang dibacanya dengan mewarnai bintang.

Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik

 

Baca:

1. Model Penilaian Formatif pada Pembelajaran Abad 21

2. Pembelajaran Abad 21 – Pengertian Prinsip dan Metodenya.

3. Langkah-Langkah Metode Ilmiah dalam Pembelajaran Abad 21

4. Langkah-Langkah Inquiry-Discovery Learning dalam Pembelajaran Abad 21

5. Langkah-Langkah Project-Based Learning dalam Pembelajaran Abad 21

6. Langkah-Langkah Problem-Based Learning dalam Pembelajaran Abad 21

Demikian informasi terkait Contoh Instrumen Lembar Catatan Belajar Peserta didik, semoga bermanfaat.

Rujukan: Model Penilaian Formatif Pembelajaran Abad 21