Bertema.com – Kaidah Penulisan Soal Uraian yang Harus Dipahami Guru.
Soal bentuk uraian adalah soal yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya. Jawabannya dikemukakan dalam bentuk uraian secara tertulis.
Sebagai salah satu bentuk soal yang digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik, soal uraian memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan soal uraian dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal menyajikan jawaban terurai secara bebas, mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya. Peserta didik juga dituntut mengekspresikan gagasan-gagasan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat peserta didik sendiri.
Adapun kekurangannya adalah Jumlah materi atau pokok bahasan yang dapat ditanyakan relatif terbatas dan waktu untuk memeriksa jawaban cukup lama. Penskorannya relatif subjektif, dan tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda. Karena reliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung pada penskor tes.
Soal bentuk uraian diklasifikasikan menjadi uraian objektif dan uraian non objektif.
Bentuk uraian objektif adalah rumusan soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
Soal bentuk uraian non objektif adalah rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik. Sehingga penskorannya sukar dilakukan secara objektif.
Jadi perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dan non objektif terletak pada kepastian penskorannya.
Pada soal uraian bentuk objektif, pedoman penskorannya berisi kunci jawaban yang lebih pasti. Setiap kata kunci diuraikan secara jelas dan diberi skor 1.
Sedangkan pada soal uraian bentuk non objektif, pedoman penskorannya berisi kriteria-kriteria dan setiap kriteria diskor dalam bentuk rentang skor.
Kaidah Penulisan Soal Uraian yang Harus Dipahami Guru
Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal bentuk uraian adalah sebagai berikut:
Pertama, Kaidah Materi:
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi berbahasa atau yang lainnya.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus disesuaikan dengan tingkatan peserta didik.
Kedua, Kaidah Konstruksi
1. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai.
Seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.
Jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang menuntut jawaban ya atau tidak.
2. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
3. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya. Termasuk besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan.
4. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca. Sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
Baca Juga:
Proses Pemberian Nilai Sikap Kurikulum 2013
Langkah Langkah Penyusunan Soal HOTS
Kaidah Penulisan Soal Uraian yang Harus Dipahami Guru
Ketiga, Kaidah Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata) yang
sederhana dan komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
2. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
3. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
4. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya.
6. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Demikianlah ulasan terkait Kaidah Penulisan Soal Uraian yang Harus Dipahami Guru. Semoga bermanfaat.
Sumber: Panduan Penulisan Soal, Puspendik, Balitbang, Kemdikbud.