Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi

Bertema.com – Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi –

Pada kesempatan ini Admin Bertema akan berbagi Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi untuk SMA SMK.

Untuk Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi untuk SMA SMK dapat dijadikan referensi bagi Bapak Ibu guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Artikel ini bisa menjawab pertanyaan para pembaca terkait:

1. Apakah kaidah kebahasaan teks biografi menggunakan kata konjungsi?

2. Apa saja unsur unsur kebahasaan dalam teks biografi?
3. Apa yang dimaksud dengan teks biografi dan sebutkan ciri ciri teks biografi?
4. Apa yang diulas pada bagian orientasi dalam teks biografi?
Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi

Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi

Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing.
Sebagai teks yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering terdapat di dalamnya.
Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Kata ganti (pronomina)
Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain.
Sehingga Kata ganti sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang.
Dan Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek.
Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona).
Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
1. Kata ganti orang pertama
Tunggal: saya, aku
Jamak: kami, kita
2. Kata ganti orang kedua
Tunggal: kamu, anda, engkau
Jamak: dia, ia, beliau
3. Kata ganti orang ketiga
2. Kata kerja material
Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental.
Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.
Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra.
Ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar.
3. Kata sifat (adjektiva)
Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik.
Selain itu Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.
Contoh penggunaan kata sifat tampak pada kata yang ditulis miring dalam kalimat berikut.
Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.
4. Kata kerja pasif
Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan.

Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter.

Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata dibesarkan dan dipercaya pada contoh kalimat berikut.
Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.
Ki Hadjar Dewantara dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi menteri

5. Kata kerja aktivitas mental

Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu.

Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata mencurahkan dan menghendaki pada contoh kalimat berikut.
Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan.
Mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda
6. Kata-kata penanda urutan waktu
Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis).
Contoh penggunaannyatampak pada beberapa kalimat berikut.
Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Akhirnya, mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.
Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.
Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah.