Bertema.com – Model Supervisi dalam Pembelajaran TK dan SD.
Keberhasilan sebuah program dapat tercapai secara maksimal bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, berkesinambungan, pengawasan, pendampingan serta evaluasi.
Dari titik pangkal inilah diperlukan layanan supervisi dalam kelangsungan pendidikan terlebih dalam proses pembelajaran.
Supervisi merupakan suatu layanan dari atasan kepada bawahan dengan memberikan pengarahan guna mengembangkan kinerja menjadi lebih baik.
Kegiatan supervisi disebut pula sebagai kegiatan mengawasi atau pengawasan.
Supervisi pembelajaran adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Supervisi pembelajaran tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Esensi supervisi pembelajaran sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugasnya.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran lazimya dilakukan oleh kepala sekolah dan atau pengawas sekolah.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang supervisor pendidikan antara lain:
– Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
– Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang ppengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
– Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI berlandaskan standar isi. standar Kompetensi,dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
– Membantu guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/tehnik pembelajaran/ bimbingan. yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
– Membimbing guru dalam menyusunrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
Model Supervisi dalam Pembelajaran TK dan SD
– Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium dan/atau di lapangan). untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
– Membantu guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
– Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
Berdasarkan jenis kegiatannya teknik supervisi pembelajaran dapat dibedapak atas 2 jenis yakni; teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.
Pada kesempatan ini admin akan membagikan Model Supervisi dalam Pembelajaran TK dan SD.
Berdasarkan bagaimana cara memahami atau memastikan masalah, darimana datanya diperoleh dan dengan cara apa memperbaikinya. maka dibedakan tiga model supervisi pembelajaran, yaitu model saintifik, model artistik dan model Klinis.
1. Model Supervisi Saintifik/Ilmiah
Merupakan model supervisi yang digunakan oleh supervisor untuk menjaring data atau informasi dan menilai kinerja guru dengan cara menyebarkan angket.
Supervisi yang bersifat ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan.
b. Sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu
c. Menggunakan instrumen pengumpulan data
d. Dapat menjaring data yang obyektif
2. Model Supervisi Artistik
Model supervisi artistik menuntut supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus berpengetahuan, berketerampilan, dan memiliki sikap arif.
Supervisi artistik mendasarkan pada bekerja untuk orang lain (working for the other), bekerja dengan orang lain (working with the other). dan bekerja melalui orang lain (working through the other). Oleh karena itu, pelaksanaan supervisi tentunya mengandung nilai seni (art).
Mmodel supervisi artistik memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
a. Memerlukan perhatian agar lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara.
b. Memerlukan tingkat pengetahuan yang cukup.
c. Mengutamakan sumbangan yang unik dari guru-guru dalam rangka mengembangkan pendidikan bagi generasi muda
d. Menuntut untuk memberi perhatian lebih banyak terhadap proses kehidupan kelas.
e. Memerlukan suatu kemampuan berkomunikasi yang baik dalam cara mengungkapkan apa yang dimiliki terhadap orang lain. yang dapat membuat orang lain menangkap dengan jelas ciri ekspresi yang diungkapkan itu.
f. Memerlukan kemampuan untuk menafsirkan makna dari peristiwa yang diungkapkan
3. Model Supervisi Klinis
Merupakan sebuah model alternatif dari supervisi yang lebih interaktif, demokratis, dan berpusat pada kebutuhan guru.
Supervisi Klinis ini pada dasarnya merupakan pembinaan performansi guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Karakteristik supervisi Klinis yaitu:
a. Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah) sehingga inisiatif tetap berada di tangan guru
b. Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan.
c. Instrumen dan metode observasi dikembanganka bersaa oleh guru dan kepala sekolah.
d. Mendiskusi dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru.
e. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan.
f. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah.
Bagi anda yang membutuhkan buku panduan Supervisi Pembelajaran di Sekolah Dasar dapat mengunduhnya di sini.
Baca Juga:
Instrumen PKG Terbaru Revisi Buku 2 Pedoman Pengelolaan PKG
Demikianlah informasi Model Supervisi dalam Pembelajaran TK dan SD, semoga bermanfaat.
Sahabat Bertema yang menginginkan artikel terbaru, silahkan klik pada Notify me of new post by email yang ada di bawah artikel.