Bertema.com – Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Saintifik.
Pembelajaran dengan metode saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah pula. Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Saintifik.
Pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran menekankan pada dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Peran penting guru diawali saat merencanakan pembelajaran dengan baik, antara lain merumuskan indikator dan menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan KD. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran sampai dengan merancang teknik dan instrumen penilaian.
Sedangkan peran peserta didik dalam pembelajaran saintifik adalah melakukan aktivitas secara aktif melalui pengamatan dan mengajukan pertanyaan secara kristis. Selanjutnya peserta didik mengumpulkan informasi, mengolah informasi, serta menyajikan atau mengomunikasikan informasi.
Peran guru dan peserta didik dalam pembelajaran saintifik tercermin pada langkah-langkah berikut ini.
- Mengamati
Guru menyediakan fenomena yang akan diamati peserta didik atau mengarahkan peserta didik untuk mengamati fenomena yang sudah disiapkan. Fenomena tersebut diperoleh dari buku, internet maupun dari alam sekitar.
Sedangkan peserta didik melakukan pengamatan terhadap fenomena dalam berbagai bentuk, seperti teks, gambar, suara, animasi, video, maupun fenomena alam sekitar.
Pada tahap ini guru membantu peserta didik menemukan/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakan sesuatu.
Baca Juga:
- Sintaksis Pembelajaran Berbasis Proyek
- Strategi Pembelajaran Tahu Ingin Pelajari
- Teknik Obervasi dalam Penilaian Sikap
-
Menanya
Pada tahap ini guru membantu peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu. Dalam banyak kasus, peserta didik mengalami kesulitan untuk mengemukakan pertanyaan.
Oleh sebab itu guru dapat berperan untuk memberikan stimulus agar peserta didik terdorong untuk bertanya. Ketika peserta didik mengalami kesulitan bertanya secara lisan, guru dapat memberikan arahan agar peserta didik bertanya secara tertulis.
Pada saat peserta didik kurang percaya diri bertanya secara individu, guru dapat mengarahkan agar mereka merumuskan pertanyaan secara berkelompok.
Adapun yang dilakukan peserta didik adalah mengajukan pertanyaan secara kritis terhadap apa yang telah diamati.
- Mengumpulkan informasi
Pada tahap ini guru membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Guru dapat memberikan petunjuk di mana data atau informasi itu dapat diperoleh.
Sebelum pembelajaran dimulai guru juga dapat ember tugas agar peserta didik membawa sumber data atau informasi. Selain itu guru harus juga membuka diri untuk menjadi salah satu sumber data dan informasi.
Hendaknya guru mampu menciptakan suasana kelas yang mendukung agar peserta didik merasa nyaman. Guru dapat memberikan tanggapan dan apresiasi, sehingga peserta didik tetap semangatnya dalam mengumpulkan data atau informasi.
- Mengolah informasi
Pada tahap ini guru membantu peserta didik menggunakan data/informasi untuk menjawab pertanyaan dan/atau menarik kesimpulan. Guru memberikan bentuk atau contoh cara menggunakan data atau informasi.
Guru mengarahkan agar informasi yang diperoleh dituangkan dalam bentuk paparan, esai, poster, infografis, atau bentuk lain yang sesuai.
Bimbingan yang diberikan oleh guru semacam ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Sedangkan peserta didik mengelola informasi dengan baik dan benar berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh guru.
-
Mengomunikasikan
Pembelajaran Saintifik pada tahap ini guru berperan sebagai manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberi penjelasan/informasi lebih luas.
Peran penting lainnya adalah guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan atau menyajikan hasil diskusinya. Apabila peserta didik kurang percaya diri, guru dapat memotivasi dan memberikan bimbingan.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan. Jika diperlukan guru juga dapat memberikan tanggapan dan penguatan kembali (reinforcement).
Selain itu agar aktivitas mengomunikasikan tidak monoton, peserta didik diminta menyiapkan berbagai teknik penyajian hasil diskusi/laporan. Variasi tersebut dapat berupa presentasi secara bergantian, atau dengan cara saling berkunjung ke kelompok lain, penyajian di dalam kelas. Juga dapat disajikan di luar kelas, majalah dinding sekolah, atau di internet/media sosial.
- Mencipta
Pada tahap ini guru memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan kepada anggota yang terlibat langsung.
Guru menuntun, memotivasi, memberi inspirasi kepada peserta didik agar dapat melakukan/ menciptakan sesuatu.
Sedangkan siswa menggunakan pengetahuan untuk menginovasi, mencipta, mendesain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari.
Demikianlah informasi terkait Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Saintifik yang admin sarikan dari Panduan Pembelajaran untuk SMP. Semoga bermanfaat khususnya bagi para guru yang belum pernah mengikuti Diklat Kurikulum 2013.