Bertema.com – Sintaks Metode Pembelajaran Buzz Group.
Pembelajaran yang efektif harus melalui tahap perencanaan yang baik. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016,
perencanaan pembelajaran harus mengacu pada Standar Isi dan meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pem-belajaran yang digunakan, dan komponen beserta format Silabus dan RPP disesuaikan dengan perundangan yang berlaku.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan semaksimal mungkin dalam penyusunan RPP seperti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016:
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain
kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kece-patan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau ling-kungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancang-an program pemberian umpan balik positif, penguatan, penga-yaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lin-tas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi.
Sintaks Metode Pembelajaran Buzz Group
Perencanaan pembelajaran yang baik harus dilaksanakan dengan baik pula. Kurikulum 2013 mengharuskan pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap besar, yaitu pembukaan, kegiatan inti, dan penutupan.
Dalam pembukaan guru diwajibkan melakukan hal hal berikut:
1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesu-ai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengeta-huan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
Tahap kegiatan inti adalah tahap yang paling penting di mana me-tode yang sudah dipilih akan diimplementasikan secara operasional dalam berbagai kegiatan yang berpusat pada Peserta didik dan yang harus berorientasi pada pencapaian semua aspek kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pelaksanaan pembelajaran harus juga ditutup dengan baik.
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkain kegiatan, memberikan umpan balik, melakukan kegiatan tindak lanjut, dan menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran
Penumbuhan budi pekerti secara terintegrasi dalam pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas.
Selama proses pembelajaran, Peserta didik berinteraksi dengan bahan ajar, dengan guru, dan antar sesama Peserta didik melalui berbagai aktivitas belajar.
Melalui interaksi dengan substansi bahan ajar, Peserta didik memperoleh pengetahuan tentang nilai (moral knowing).
Sementara itu, melalui interaksinya dengan guru dan sesama Peserta didik dalam berbagai kegiatan pembelajaran,
para Peserta didik akan memperoleh pengetahuan tentang nilai-nilai moral yang baik lebih mendalam dan meresapi pentingnya nilai-nilai (moral feeling)
serta tumbuh perilaku sehari-hari yang dilandasi oleh nilai-nilai budi pekerti yang baik tersebut (moral action).
Proses pembelajaran yang menumbuhkan budi pekerti perlu di-rancang dengan cermat, dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan dievaluasi terus-menerus secara menyeluruh.
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus dengan sengaja dirancang untuk pembelajaran
yang tidak hanya menjadikan Peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga yang menumbuhkan budi pekerti.
Selanjutnya kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menantang dan menyenangkan yang telah dirancang dalam RPP dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya perkembangan budi pekerti Peserta didik diikuti dan difasilitasi terus-menerus hingga secara konsisten menampilkan budi pekerti yang dilandasi oleh nilai-nilai moral yang baik.
Sintaks Metode Pembelajaran Buzz Group
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar. Metode berperan sebagai rambu-rambu atau “bagaimana memproses” pembelajaran sehingga dapat berjalan baik dan sistematis.
Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa suatu metode.
Karena itu, setiap guru dituntut menguasai berbagai metode dalam rangka memproses pembelajaran efektif, efesien, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
Secara implementatif metode pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik, yaitu pelaksanakan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan.
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, salah satu masalah yang sangat memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran adalah metode pembelajaran (learning method).
Pada awalnya metode ini kurang mendapatkan perhatian, karena orang berpandangan bahwa pembelajaran itu merupakan suatu kegiatan yang sifatnya praktis.
Jadi tidak diperlukan pengetahuan (teori) yang ada sangkut pautnya dengan pembelajaran.
Orang merasa sudah mampu mengajar dan menjadi Guru atau fasilitator kalau sudah menguasai materi yang akan disampaikan.
Jadi metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan menkhususkan aktivitas di mana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
Secara implementatif metode pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik pembelajaran.
Secara utuh bila dirangkai dari filosofinya rangkaian itu adalah dari pendekatan, model, stategi, metode, dan teknik pembelajaran.
Metode bukan merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya. Untuk itu tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai.
Jadi berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai bergantung pada penggunaan metode yang tepat.
Hal tersebut mengingatkan kita bahwa sebenarnya tidak ada metode mengajar yang paling baik atau buruk.
Yang ada adalah guru yang cakap dengan tidak cakap dalam memilih dan mempergunakan metode dalam pembelajaran.
Pada kesempatan ini admin bagikan Sintaks Metode Pembelajaran Buzz Group.
Metode Pembelajaran Buzz Group
Melalui Metode buzz group digunakan dalam kegiatan pembelajaran pemecahan masalah yang di dalamnya mengandung bagian-bagian khusus dalam masalah itu.
Kegiatan belajar biasanya melalui diskusi di dalam kelompok-kelompok kecil (sub-groups) dengan jumlah anggota masing-masingkelompok sekitar 3-4 orang.
Kelompok-kelompok kecil itumelakukan kegiatan diskusi dalam waktu singkat tentang bagian-bagian khusus dari masalah yang di hadapi oleh kelompok besar.
Pemilihan anggota kelompok kecil biasanya dilakukan oleh seorangpeserta didik yang ditunjuk untuk membentuk sub kelompok.
Peserta didik yang mendapat tugas membentuk kelompok kecil itu menunjukan teman-temannya yang duduk di samping kiri dan kanan serta di bagian depan atau belakang tempat duduknya.
Dalam kelompok kecil tidak ada ketua atau sekretaris yang di perlukan ialah pelapor atau juru bicara.
Metode diskusi jenis buzz group diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis,
mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama
dan mengambil satu alterntaif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Sintaks atau Langkah-langkah Metode Pembelajaran Buzz Group
a. Pendidik, mungkin bersama peserta didik, memilih danmenentukan masalah dan bagian-bagian masalah yang akandibahas dan perlu dipecahkan dalam kegiatan belajar.
b. Pendidik menunjuk beberapa peserta didik untuk membentukkelompok kecil. Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya peserta dalam setiap kelompok kecil disesuaikan dengan jumlah bagian masalah yang akan dibahas.
c. Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masingmasing kelompok kecil. Satu kelompok membahas satu bagian masalah.
Selanjutnya, pendidik menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan (biasanya 5-15 menit), pemilihan pelapor, dan lain sebagainya.
d. Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. Para peserta didik dalam kelompok kecil itu memperjelas bagian masalah, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya.
e. Apabila waktu yang ditentukan telah selesai, pendidik mengundang kelompok-kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar,
kemudian mempersilahkan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara bergiliran untuk menyampaikan laporannya kepada kelompok besar.
f. Pendidik, atau seorang peserta didik yang ditunjuk, mencatat pokok-pokok laporan yang telah disampaikan.
Selanjutnya para peserta didik diminta untuk menambah, mengurangi, atau mengomentari laporan itu.
g. Pendidik dapat menugaskan salah seorang atau beberapa orang peserta untuk merangkum hasil pembahasan akhir laporan itu.
h. Pendidik bersama peserta didik dapat mengajukan kemungkinan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi itu.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Buzz Group
Kelebihan | Kekurangan |
1. Peserta didik yang kurang biasa menyampaikan pendapat dalam kelompok belajar dibantu untuk berbicara dalam kelompok kecil.
2. Menumbuhkan suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain, dan mungkin akan menyenangkan. 3. Dapat menghimpun berbagai pendapat tentang bagian-bagian masalah dalam waktu singkat. 4. Dapat digunakan bersama Teknik lain sehingga penggunaan Teknik ini bervariasi. |
1. Memungkinkan terjadinya pengelompokan yang pesertanya terdiri atas orang-orang yang tidak tahu apa-apa, sehingga kekuatan kelompok tidak seimbang
2. Laporan kelompok-kelompok kecil tidak tersusun secara sistematis dan tidak terarah 3. Pembicaraan mungkin dapat berbelit-belit 4. Membutuhkan waktu untuk mempersiapkan masalah dan untuk bagian-bagian dalam masalah itu |
Baca Juga:
1. Sintaks Metode Pembelajaran Brainstorming
2. Sintaks Metode Pembelajaran AIR
3. Sintaks Metode Pembelajaran Artikulasi
4. Sintaks Metode Pembelajaran Cooperative Script (CS)
5. Sintaks Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
6. Sintaks Metode Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
7. Sintaks Metode Pembelajaran Tebak Kata (TK)
8. Sintaks Metode Pembelajaran Complette Sentence (CS)
9. Sintaks Metode Pembelajaran Connecting, Organizing, Refleting, Extending (CORE)
10. Sintaks Metode Pembelajaran Debat Aktif (DA)
11. Sintaks Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving
12. Sintaks Metode Pembelajaran Example Non Example (EE)
13. Sintaks Metode Pembelajaran Direct Instruction (DI)
14. Sintaks Metode Pembelajaran Group Investigation (GI)
15. Sintaks Metode Pembelajaran Inquiry
16. Sintaks Metode Pembelajaran Jigsaw
17. Sintaks Metode Pembelajaran Mind Mapping (MM)
18. Sintaks Metode Pembelajaran Pembelajaran Otentik (Outentic Learning)
19. Sintaks Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
20. Sintaks Metode Pembelajaran Visualization Auditory Kinestetic (VAK)
Demikian ulasan Sintaks Metode Pembelajaran Buzz Group, semoga menjadikan alternatif bagi guru dalam memilih metode pembelajaran.
Referensi: Sintak 45 Metode Pembalajaran dalam Student Centered Learning (SCL), oleh Dr. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M. Kes.