8 Langkah Menulis Biografi

Bertema.com – 8 Langkah Menulis Biografi –

Pada kesempatan ini Admin Bertema akan berbagi 8 Langkah Menulis Biografi untuk SMA SMK.

Untuk memahami 8 Langkah Menulis Biografi dapat dijadikan referensi bagi para peserta didik dalam mempelajarai Bahasa Indonesia.

Artikel ini bisa menjawab pertanyaan para pembaca terkait:

1. Struktur Teks Biografi.

2. Langkah-langkah menulis biografi tokoh.
3. Contoh teks biografi.
4. Kaidah teks Biografi.
5. Ciri-ciriteksbiografi
8 Langkah Menulis Biografi

Langkah-Langkah Menulis Biografi

Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing.
Sebagai teks yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering terdapat di dalamnya.
Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Kata ganti (pronomina)
Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain.
Sehingga Kata ganti sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang.
Dan Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek.
Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona).
Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu
1. Kata ganti orang pertama
Tunggal: saya, aku
Jamak: kami, kita
2. Kata ganti orang kedua
Tunggal: kamu, anda, engkau
Jamak: kalian
3. Kata ganti orang ketiga
Tunggal: dia, ia, beliau
2. Kata kerja material
Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental.
Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.
Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra.
Ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar.
3. Kata sifat (adjektiva)
Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik.
Selain itu Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.
Contoh penggunaan kata sifat tampak pada kata yang ditulis miring dalam kalimat berikut.
Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.
4. Kata kerja pasif
Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan.

Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter.
Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata dibesarkan dan dipercaya pada contoh kalimat berikut.
Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.
Ki Hadjar Dewantara dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi menteri

5. Kata kerja aktivitas mental

Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu.

Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata mencurahkan dan menghendaki pada
contoh kalimat berikut.
Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan.
Mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda
6. Kata-kata penanda urutan waktu
Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis).
Contoh penggunaannyatampak pada beberapa kalimat berikut.
Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Akhirnya, mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.
Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.
Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah.

Langkah-Langkah Menulis Biografi

1. Memilih tokoh atau sosok

Pemilihan tokoh atau sosok menjadi penting.

Tokoh yang dipilih tentu bukan sosok atau tokoh yang biasa saja, melainkan Tokoh yang dipilih harus memiliki kisah hidup inspiratif dan bermanfaat atau sebagai bahan pelajaran hidup untuk pembacanya.

Untuk itu, kalian dapat terlebih dulu membuat daftar nominasinya. Diskusikan dengan teman-teman
sekelompok. Pilih salah satu tokoh yang dirasa paling tepat sesuai dengan hasil diskusi.

Sebagai contoh, beberapa tokoh pahlawan nasional dapat menjadi pilihan.

2. Menentukan teknik pencarian data

Kalian perlu menentukan teknik pencarian data untuk memastikan cara yang digunakan cukup efektif dan efisien.

Teknik yang dapat digunakan, misalnya melalui wawancara, telaah dokumen, pengumpulan video, foto, dan hasil rekaman.

Anda dapat menentukan lebih dari satu teknik untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Lakukan
perencanaan agar kegiatan pencarian data dapat lebih terarah.

3. Mencari data tentang tokoh

Setelah menentukan teknik yang tepat, kalian dapat memulai untuk melakukan pencarian data tokoh. Pencarian data tokoh mencakup berbagai hal tentang kehidupan tokoh.

Anda dapat memulai dengan identitas lengkap, seperti nama lengkap atau nama yang dikenal umum,
kelahiran, identitas orang tua, tempat kelahiran, pendidikan, pekerjaan, dan prestasi.

Selanjutnya, kalian dapat mencari peristiwa, kejadian, pemikiran, sikap, atau pandangan tokoh secara lebih terperinci.

Buat daftar cek tentang informasi atau hal-hal yang ingin atau telah Anda dapatkan. Jangan lupa tuliskan pula sumber informasi didapatkan dari mana.

4. Memilah data yang relevan tentang tokoh

Sebelum ke langkah selanjutnya, kalian perlu memilah-milah data yang sudah dikumpulkan. Petakan menjadi sebuah alur yang jelas dan menarik.

Tidak semua data yang ditemukan dapat digunakan untuk bahan menulis biografi.

Cari data yang benar-benar penting, menunjukkan keunggulan atau keistimewaan tokoh, dan bermanfaat untuk pembaca.

5. Menyusun kerangka tulisan

Langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka teks biografi yang akan kalian tulis. Kerangka dapat mencakup hal-hal yang akan dibahas.

Strukturnya terdiri atas bagian orientasi, masalah/peristiwa penting, dan reorientasi. Lebih rinci Anda dapat menuliskan ide pokok dan ide penjelas masing-masing paragraf.

6. Mengembangkan kerangka menjadi bentuk biografi

Pada tahap ini, kalian dapat mengembangkan kerangka menjadi sebuah tulisan yang utuh.

Anda dapat mulai menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, hingga membentuk suatu kesatuan dan tulisan utuh.

Dalam hal ini, perhatikan baik-baik pilihan kata, struktur kalimat, hubungan antarkalimat, kepaduan antarparagraf, dan kesatuan gagasan dalam paragraf.

Hal tersebut penting untuk meminimalkan koreksi kesalahan pada tahap selanjutnya.

7. Merevisi kembali hasil tulisan utuh

Sebelum dipublikasikan, hasil tulisan yang dikembangkan perlu ditelaah kembali untuk mendapatkan sebuah tulisan yang sempurna dan menarik.

Ada baiknya tulisan dibaca oleh orang lain untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda.

Revisi atau perbaikan tulisan mencakup beberapa hal, yaitu diksi (pilihan kata), penulisan tanda baca, penulisan kata serapan, struktur kalimat, paragraf, dan sebagainya.

8. Publikasikan
Setelah melalui proses editing dan revisi, publikasikanlah tulisan kalian.
Publikasi dapat dilakukan melalui majalah dinding sekolah, tabloid sekolah, blog sekolah, atau media sosial.
Agar lebih menarik, lengkapi tulisan Anda dengan foto, gambar, ilustrasi video, infografik, atau peta pikiran.
Demikian 8 Langkah Menulis Biografi, Semoga menambah wawasan kita dalam hal menulis biografi seseorang.