Media Pembelajaran – Buku Saku Guru

Bertema.com – Media Pembelajaran – Buku Saku Guru.

Buku Saku Media pembelajaran ini dapat membantu para guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

Media ajar apakah yang biasa ibu dan bapak gunakan di kelas? Apakah penggunaan
media ajar tersebut membantu proses belajar murid?

Media Pembelajaran - Buku Saku

Media Pembelajaran – Buku Saku Guru

Apa peran media ajar dalam proses pembelajaran yang berpusat pada murid?

1. Meningkatkan pemahaman murid
Misalnya, video lebih mudah dipahami karena memiliki figur gambar dan suara.

2. Membuat pelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.
Jika sesuai minat murid, akan meningkatkan motivasi murid dalam belajar.

3. Diferensiasi belajar. Pemilihan media yang sesuai dengan tingkat kompetensi murid dapat membantu guru merancang pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai kebutuhan murid.

Macam-macam Media Ajar (Luring dan Daring)

1. Teks: Buku teks, Buku paket, Artikel, Puisi, Berita, Majalah, Buku cerita, Komik, dsb.
Meliputi bentuk cetak dan digital.

2. Visual: Foto, Ilustrasi, Diagram, Poster, Infografis, dsb.

3. Audio: Bunyi, Musik, Dialog, Ceramah, Podcast, dsb.

4. Gestural: Teater, Drama, Pementasan tari, Pembacaan puisi dsb. Biasanya gestural
mencakup komponen audio dan visual.

5. Video: Video edukasi, Youtube video, Program televisi, Film pendek, Video
promosi, dsb. Biasanya video mencakup komponen audio dan visual.

6. Komputasi: Animasi, Simulator, Platform belajar, Sosial media, Aplikasi belajar, dsb.

7. Objek nyata/lingkungan: Model 3D, Lingkungan sekitar, Objek alam, Tempat
publik, Serta masyarakat.

Media Pembelajaran – Buku Saku Guru

Karakteristik Media Ajar

Media Teks (Cetak/Digital)
  • Penting untuk membentuk keterampilan membaca yang lebih mahir.
  • Jika menggunakan teks selain buku paket, pastikan teks tersebut dapat dipahami murid. Terutama pada kondisi murid tidak bisa langsung bertanya pada guru, seperti saat belajar asinkron (belajar mandiri).
  • Media cetak melatih kebiasaan membaca dengan gestur/sikap tubuh
    dan jarak pandang yang baik.
  • Melatih murid mengenal tahapan membaca mengikuti sistematika
    yang baik.
Visual
  • Penting untuk jenjang PAUS dan SD yang membutuhkan hal konkret.
  • Melatih kecakapan berpikir, pemahaman, dan analisis kritis murid melalui gambar, simbol, ilustrasi, skema dsb.
Audio
  • Dapat menjadi pelengkap teks (bukan pengganti) bagi siswa yang
    masih memiliki kesulitan membaca.
  • Dapat menjadi pengganti ceramah guru.
  • Dapat melatih kemampuan memirsa (misalnya melalui menyimak siniar).
  • Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti menjelaskan konsep, mempelajari pelafalan bahasa asing/daerah, memberikan umpan balik, memberikan instruksi, atau menjelaskan suatu gambar.
Gestur
  • Bermanfaat untuk memberikan pengalaman sensorik.
  • Dapat memberikan referensi kemampuan berbahasa, berkomunikasi, mengamati emosi melalui gerak tubuh, ekspresi wajah, dsb.
  • Memperkaya pengalaman belajar.
  • Dapat digunakan dengan kegiatan pembelajaran lebih lanjut seperti analisis situasi, adegan, emosi, dsb.
Video
  • Lebih disukai murid karena dapa disajikan secara menarik.
  • Mudah dipahami karena disajikan menggabungkan gambar, suara dan teks.
  • Dapat menjadi pengganti ceramah guru.
  • Dapat meningkatkan ketertarikan murid terhadap subjek.
Komputasi
  • Membutuhkan akses terhadap jaringan internet serta perangkat seperti komputer atau telepon pintar.
  • Biasanya dilengkapi dengan fitur analisis yang memudahkan guru mengolah data.
  • Dapat meningkatkan ketertarikan dan rasa ingin tahu murid.
  • Guru dan murid perlu belajar menggunakannya dahulu.
  • Perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan murid.

Hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan saat memilih media ajar:

  • Keragaman kompetensi dan kecepatan belajar murid.
    Misalnya panjang teks bacaan dan kandungan kata teknis pada media cetak dan digital perlu disesuaikan dengan kemampuan membaca murid.
  • Inklusifitas.
    Memperhatikan kekhususan kebutuhan dan bahasa utama murid.
  • Keragaman tingkat pemahaman murid.
    Media pembelajaran seharusnya tidak terlalu sulit atau terlalu mudah bagi murid.
  • Jangan semata memilih media karena disukai atau tren.
    Pastikan media dapat efektif membantu murid meningkatkan kompetensinya secara bermakna.
  • Harus jelas penggunaanya dan bisa diakses oleh murid.
    Misal saat menggunakan aplikasi kuis daring, pastikan murid mengetahui cara menggunakannya dan memiliki akses terhadap aplikasi tersebut. Jika banyak ditemukan kendala teknis, carilah alternatif lain yang mudah digunakan oleh murid.

Baca Juga: Cara Screenshot di PC Laptop Menggunakan Lightshot

Media Pembelajaran – Buku Saku Guru

Mengombinasikan Media Ajar

Manfaat dari mengombinasikan media ajar:

  • Dapat mengakomodasi kebutuhan murid yang berbeda-beda.
  • Mengaktifkan lebih banyak bagian otak untuk mencerna informasi.
  • Memperkaya pengalaman belajar.
  • Mengendapkan informasi lebih banyak.
  • Dapat memperkaya informasi.

Note: Tujuan utama tetap mencari cara yang efektif untuk menyampaikan materi ajar, bukan harus lebih dari 1 media.

Tentukan kombinasi media berdasarkan:
  • Karakteristik dan kekhususan kebutuhan murid.
  • Kompleksitas materi atau konten.
  • Metode atau model pengajaran.
Contoh Kombinasi Media Berdasarkan Karaktristik Murid

Variasi produk akhir murid
Memberikan keleluasaan pada murid untuk membuat produk sesuai minatnya. Dapat menggunakan media video, gambar, audio, dsb.

Dapat diaplikasikan untuk sebuah pembelajaran yang fokusnya ada di konten, bukan di keterampilan menulis, berbicara, dsb.

Contoh penerapan dapat dilihat pada Lampiran Modul Ajar IPAS.

Kombinasi media teks dan visual

Menyediakan teks yang disertai gambar, infografis, atau berbentuk komik. Dapat digunakan untuk mengenalkan atau merangkum sebuah konsep.

Bisa menjadi sebuah solusi untuk mengakomodir kemampuan dan minat membaca murid yang beragam.

Kombinasi benda nyata dan video

Menyediakan benda yang konkret untuk kelas kecil.
Dikombinasikan dengan video untuk memperluas konsep atau sebagai rangkuman di akhir.

Kombinasi komposisi teks

Dapat menjadi solusi untuk mengakomodir kemampuan murid yang beragam. Guru perlu mengetahui dahulu kemampuan membaca murid. Kemudian sediakan teks dengan ragam tingkat kesulitan.

Intervensi oleh guru tetap dilakukan pada murid dengan kemampuan membaca rendah agar tetap progresif.

Untuk mengukur kemampuan membaca, akan dipelajari pada topik Penyesuaian Pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid.

Note: Perhatikan tahapan perkembangan murid saat menggunakan beberapa media ajar langsung secara bersamaan. Untuk SD kelas kecil, tentu akan kesulitan jika mereka harus membaca teks, sambil mendengar informasi, dan melihat animasi pendukung secara bersamaan pada suatu video.

Contoh Kombinasi Media Berdasarkan Kompleksitas Materi atau Konten

Kombinasi video, teks, dan audio
Mengenalkan konsep menggunakan video yang menarik. Kemudian menggunakan audio (ceramah guru/ diskusi) dan media teks untuk yang masuk ke hal lebih komplek.

Kombinasi benda nyata dan teks/audio
Menyediakan berbagai macam batuan saat belajar materi tesebut di pelajaran Geografi. Kemudian memahami sifat dan karakteristiknya dengan diskusi atau buku teks.

Kombinasi video dan benda nyata
Mengenalkan organ pencernaan katak melalui video kemudian dilanjut dengan praktik langsung membedah katak.

Kombinasi teks dan masyarakat
Belajar konsep dasar ekonomi melalui buku teks.
Kemudian belajar aplikasi dalam dunia nyata melalui narasumber.

Baca Juga: Perbedaan Modul Ajar, Bahan Ajar dan Modul Projek

Contoh Kombinasi Media Berdasarkan Metode / Model Pengajaran

Kombinasi benda nyata dengan teks
Mengawali kegiatan dengan eksplorasi melalui benda nyata sebelum masuk ke konsep lebih dalam melalui teks.

Contohnya dilakukan pada kegiatan praktikum.

Kombinasi alam/lingkungan dengan internet

Menggunakan masyarakat sekitar saat belajar Bhinneka Tunggal Ika dalam pelajaran PPkn di SMP. Kemudian dilanjut dengan studi lebih dalam melalui riset di internet.

Penggunaan variasi media pada pembelajaran sinkron-asinkron

Sinkron
Terjadi pada waktu yang sama atau serentak. Guru dan murid berada dalam 1 kelas dan berinteraksi langsung.

Asinkron

Terjadi kapan saja dan dimana saja. Murid dapat menentukan sendiri waktu belajarnya. Model belajar ini membutuhkan kemandirian murid.

Kombinasi media untuk pelajaran jarak jauh

Sinkron:
Video konferensi, papan tulis virtual dsb.

Asinkron:
Teks bacaan, video edukasi, kuis daring, pengamatan lingkungan untuk dipelajari secara mandiri, dsb.

Note: Hindari memilih media hanya karena terlihat mutakhir, memikat,atau nyaman bagi guru. Selalu kembalikan lagi kepada kebutuhan murid dan tujuan pembelajaran.

Selengkapnya Media Pembelajaran – Buku Saku Guru dapat Anda Unduh di sini.