Model Layanan BK SMK – Wajib Dipahami oleh Guru Bimbingan Konseling

Bertema.com – Model Layanan BK SMK – Wajib Dipahami oleh Guru Bimbingan Konseling.

Model Layanan BK SMK akan dapat mengatasi permasalahan yang ada saat ini di dunia pendidikan, seperti intoleransi, perundungan (bullying), dan kekerasan seksual telah banyak terjadi.

Konsep diri, kepercayaan diri, harga diri, dan pertumbuhan emosi peserta didik dapat berubah menjadi negatif.

Selain itu, potensi dan prestasi yang dimiliki peserta didik juga tidak berkembang dengan baik.

Akibatnya, perkembangan peserta didik dapat terhambat sebagai proses menggapai cita-cita di masa depan.

Model Layanan BK SMK

Model Layanan BK SMK – Wajib Dipahami Guru Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan komponen integral sistem pendidikan pada setiap satuan pendidikan,

yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal.

Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik.

Pribadi mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespon kebutuhan lingkungan dengan tepat.

Peserta didik pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam
hidupnya (wellbeing).

Peran bimbingan dan konseling saat ini dipandang semakin penting manakala dikaitkan dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks.

Pengaruh teknologi dan informasi yang semakin canggih, perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan berdampak pada perilaku peserta didik.

Tidak dipungkiri juga saat ini berkembang trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam konteks perubahan yang terjadi saat ini peran bimbingan dan konseling perlahan semakin eksis dan diakui, baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya.

Bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.

Eksistensi bimbingan dan konseling dapat dilihat dari Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling (CLBK)

dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik.

Dimensi wellbeing mencakup penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others),

otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), serta pertumbuhan pribadi (personal growth).

Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Selanjutnya nilai utama penguatan pendidikan karakter (PPK) mencakup religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada setiap jenjang memiliki arah dan tujuan sesuai tugas perkembangan konseli yang dirumuskan dalam bentuk standar
kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD).

Dalam SKKPD terdapat 11 aspek perkembangan yaitu

(1) landasan hidup religius,

(2) landasan perilaku etis,

(3) kematangan emosi,

(4) kematangan intelektual,

(5) kesadaran tanggung jawab sosial,

(6) kesadaran gender,

(7) pengembangan diri,

(8) perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis),

(9) wawasan dan kesiapan karier,

(10) kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan

(11) kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga.

Masa bersekolah merupakan waktu yang terbaik bagi peserta didik untuk mengembangkan jatidiri (identitas)

sebagai pribadi yang unik dan efektif, pembelajar sepanjang hayat, insan yang produktif, dan manusia yang hidup harmonis dalam keragaman.

Pengembangan jatidiri tersebut dapat diupayakan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling

secara terencana dan sistematis melalui layanan bimbingan dan konseling pribadi, belajar, sosial, dan karir.

Program bimbingan dan konseling memberikan layanan yang terintegrasi dengan program pengembangan semua aspek hidup peserta didik di sekolah.

Bimbingan dan konseling diupayakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan aktivitas esensial

dalam menghadapi rintangan dalam mencapai prestasi sesuai potensi masing-masing peserta didik.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pribadi, sosial, belajar, dan karir merupakan kunci keberhasilan bagi keberhasilan hidup peserta didik selanjutnya.

Kebutuhan kehidupan saat ini menghendaki adanya peranan layanan bimbingan dan konseling yang inspiratif, mengingat kompleksitas dan keragaman program pendidikannya.

Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling

semakin mendesak sehingga penyiapan panduan penyelenggaraan bimbingan dan konseling merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Dengan demikian, sejak awal satuan pendidikan memiliki arah yang jelas yang akan diikuti oleh setiap penyelenggara layanan bimbingan dan konseling.

Oleh karena itu perlu dikembangkan sebuah model layanan yang akan menjadi referensi bagi sekolah untuk diadaptasi atau diadopsi oleh sekolah penggerak.

Model layanan bimbingan dan konseling yang sepenuhnya menstimulasi  perkembangan kompetensi dan karakter secara holistik, yang dapat dilaksanakan

melalui proses pelayanan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik dalam berdinamika berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab.

Program bimbingan dan konseling yang disusun harus mewadahi seluruh kegiatan layanan untuk diberikan kepada peserta didik dalam rangka menyelesaikan tahap

capaian layanan dalam rangka menyelesaikan tugas perkembangan sesuai jenjang usianya.

Oleh karena itu layanan bimbingan dan konseling harus dirancang agar sejalan dengan standar kompetensi kemandirian peserta didik (SKKPD) yang dijabarkan

dalam capaian layanan bimbingan dan konseling, serta terintegrasi dalam struktur kurikulum untuk mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.

Tujuan Model Layanan BK SMK

1. Sebagai model layanan Bimbingan dan Konseling di SMK dan dapat memberikan contoh praktik bagi guru Bimbingan dan Konseling atau konselor di SMK dalam upaya

memahami kebutuhan dan karakteristik perkembangan peserta didik atau konseli sebagai acuan layanan Bimbingan dan Konseling.

2. Sebagai contoh dan inspirasi bagi guru Bimbingan dan Konseling atau konselor di SMK dalam pengelolaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah, meliputi

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dan pengembangan program Bimbingan dan Konseling.

3. Menginspirasi guru Bimbingan dan Konseling atau konselor di SMK dalam penyelenggaraan berbagai layanan Bimbingan dan Konseling dalam upaya membantu

peserta didik/konseli mencapai perkembangan secara optimal dalam berbagai aspek kehidupannya.

4. Sebagai contoh/inspirasi bagi pimpinan satuan pendidikan, dinas pendidikan, pengawas sekolah, lembaga pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling atau

konselor, organisasi profesi Bimbingan dan Konseling, dan komite sekolah dalam monitoring, mengevaluasi dan mensupervisi penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan.

Ruang Lingkup Model Layanan BK SMK

Model inspiratif ini disusun mencakup ruang lingkup sebagai berikut:

1. pendekatan layanan Bimbingan dan Konseling melalui layanan langsung (tatap muka dan tatap maya) dan tidak langsung (melalui media);

2. strategi layanan Bimbingan dan Konseling melalui:

(1) konseling individual, (2) konseling kelompok, (3) bimbingan kelompok, (4) bimbingan klasikal, (5) bimbingan kelas besar atau lintas kelas, (6) konsultasi,

(7) kolaborasi, (8) alih tangan kasus, (9) konferensi kasus, (10) layanan advokasi, dan (11) layanan peminatan;

3. komponen program layanan Bimbingan dan Konseling meliputi layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif dan dukungan sistem; dan

4. bidang Bimbingan dan Konseling meliputi pribadi, belajar, sosial dan karir.

Pengguna

Model inspiratif layanan Bimbingan dan Konseling ini diperuntukkan bagi pemangku
kepentingan layanan bimbingan dan konseling, yaitu:

1. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling berdasarkan panduan ini.

2. Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran
Guru kelas dan guru mata pelajaran menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan panduan ini.

3. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mendukung memfasilitasi penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling, mensupervisi, dan mengevaluasi layanan bimbingan dan konseling di sekolah masing-masing.

4. Komite Sekolah
Komite sekolah memberikan dukungan kebijakan, fasilitas dan dana untuk penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.

5. Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah mensupervisi dan membina penyelenggaraan program pendidikan di sekolah, khususnya bimbingan dan konseling berdasarkan panduan ini.

6. Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan memberikan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.

7. Lembaga Pendidikan Calon Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor

Lembaga pendidikan yang menyiapkan calon guru bimbingan dan konseling atau konselor mengembangkan kurikulum untuk menyiapkan guru bimbingan dan konseling atau konselor.

8. Organisasi Profesi Bimbingan dan Konseling
Organisasi profesi memberikan dukungan dalam pengembangan keprofesian guru bimbingan dan konseling atau konselor.

9. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan dan Konseling (PPPPTK Penjas dan BK) menggunakan sebagai bahan sosialisasi, pelatihan, dan atau bimbingan teknis.

Model Layanan BK SMK dapat Anda unduh di sini.

Baca Juga:

1. Model Layanan BK SD

2. Model Layanan BK SMP

3. Model Layanan BK SMA

Demikian Model Layanan BK SMK, semoga bermanfat bagi Anda para Pemangku Kepentingan Layanan Bimbingan Konseling.

Rujukan: Model Inspiratif Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan SMK