Bertema.com – Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Terbaru.
Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah pada lampiran I menyatakan bahwa salah satu dasar penyempurnaan kurikulum adalah adanya tantangan internal dan eksternal.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif, budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional, Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan.
Penyempurnaan antara lain dilakukan pada standar isi yaitu mengurangi materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik serta diperkaya dengan kebutuhan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional.
Penyempurnaan lainnya juga dilakukan pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar internasional.
Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.
Berdasarkan hasil studi internasional Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan prestasi literasi membaca (reading literacy), literasi matematika (mathematical literacy), dan literasi sains (scientific literacy) yang dicapai peserta didik Indonesia sangat rendah.
Pada umumnya kemampuan peserta didik Indonesia sangat rendah dalam:
(1) memahami informasi yang kompleks;
(2) teori, analisis, dan pemecahan masalah;
(3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah; dan
(4) melakukan investigasi.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas, maka perlu adanya perubahan sistem dalam pembelajaran dan penilaian.
Penilaian yang dikembangkan oleh guru diharapkan dapat mendorong peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi, meningkatkan kreativitas, dan membangun kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu Direktorat Pembinaan SMA menyusunModul Penyusunan Soal HOTS bagi guru SMA.
Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Terbaru
Dalam Modul ini terdiri atas 3 (tiga) materi pokok yang masing-masing membahas materi yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri atas:
1. Materi Pokok 1: Pengertian dan Konsep Soal HOTS
Bagian ini membahas tentang pengertian dan konsep soal HOTS, karakteristik soal-soal HOTS yang merupakan ciri khas soal HOTS dengan soal-soal bukan HOTS, level kognitif, dan langkah-langkah menyusun soal HOTS.
Selain itu, pada bagian ini juga dipaparkan tentang bentuk-bentuk soal HOTS.
2. Materi Pokok 2: Peran Soal HOTS dalam Penilaian
Bagian ini membahas tentang peran soal HOTS dalam Penilaian disekolah, terkait dengan upaya penyiapan kompetensi yang dibutuhkan peserta didik menyongsong abad ke-21.
Membangun kemampuan berpikir kreatif, inovatif, kritis, dan toleran serta kemampuan pemecahan masalah merupakan kompetensi esensial yang dapat dilatih berbasis pembelajaran dan penilaian kelas.
Peran soal HOTS lainnya dalam penilaianadalah meningkatkan mutu penilaian, membangun rasa cinta dan peduli peserta didik terhadap kemajuan daerahnya, serta dapat memotivasi siswa belajar sebagai bekal terjun ke masyarakat.
3. Materi Pokok 3: Strategi dan Implementasi Penyusunan Soal HOTS
Pada bagian ini membahas tentang Strategi dan Implementasi Penyusunan Soal HOTS, dimulai dari kebijakan di tingkat pusat (Direktorat Pembinaan SMA), dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, sampai pada implementasinya pada tingkat satuan pendidikan.
Semua komponen harus terlibat secara aktif untuk ikut ambil bagian dalam melaksanakan kebijakan tentang penilaian hasil belajar menggunakan soal-soal yang HOTS dalam Penilaian.
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja.
Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving),
memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
Modul Penyusunan Soal HOTS, Taksonomi Bloom
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
1. mengetahui (knowing-C1),
2. memahami (understanding-C2),
3. menerapkan (aplying-C3),
4. menganalisis (analyzing-C4),
5. mengevaluasi (evaluating-C5), dan
6. mengkreasi (creating-C6).
Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).
Pada pemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk merumuskan indikator soal HOTS, hendaknya tidak terjebak pada pengelompokkan KKO.
Sebagai contoh kata kerja ‘menentukan’ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3.
Dalam konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja ‘menentukan’ bisa jadi ada pada ranah C5 (mengevaluasi)
apabila untuk menentukan keputusan didahului dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu peserta didik diminta menentukan keputusan yang terbaik.
Bahkan kata kerja ‘menentukan’ bisa digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan menuntut kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru.
Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh proses berpikir apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Pada penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus.
Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan.Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan hendaknya bersifat kontekstual dan menarik.
Selai itu Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Stimulus juga dapat diangkat dari permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar satuan pendidikan seperti budaya, adat, kasus-kasus di daerah, atau berbagai keunggulan yang terdapat di daerah tertentu.
Kreativitas seorang guru sangat mempengaruhi kualitas dan variasi stimulus yang digunakan dalam penulisan soal HOTS.
Modul Penyusunan Soal HOTS
Karakteristik Soal HOTS
Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas.
Untuk menginspirasi guru menyusun soal-soal HOTS di tingkat satuan pendidikan, berikut ini dipaparkan karakteristik soal-soal HOTS.
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
The Australian Council for Educational Research (ACER) menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses: menganalisis, merefleksi, memberikan argument (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan untuk mengingat, mengetahui, atau mengulang.
Dengan demikian, jawaban soal-soal HOTS tidak tersurat secara eksplisit dalam stimulus.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving),
keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap peserta didik.
2. Berbasis permasalahan kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah.
Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan peserta didik untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete),
menerapkan (apply) dan mengintegrasikan(integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
3. Menggunakan bentuk soal beragam
Bentuk-bentuk soal yang beragam dalam sebuah perangkat tes (soal-soal HOTS) sebagaimana yang digunakan dalam PISA, bertujuan agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang kemampuan peserta tes.
Hal ini penting diperhatikan oleh guru agar penilaian yang dilakukan dapat menjamin prinsip objektif.
Artinya hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dapat menggambarkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Penilaian yang dilakukan secara objektif, dapat menjamin akuntabilitas penilaian.
Baca Juga:
1. Modul Penyusunan SoalHOTS SMA PAI
2. Modul Penyusunan SoalHOTS SMA PPKn
3. Modul Penyusunan SoalHOTS SMA Bahasa Indonesia
4. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Sejarah Indonesia
5. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Bahasa Inggris
6. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Seni Budaya
7. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA PJOK
8. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA PKWU
9. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Matematika
10. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Biologi
11. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Kimia
12. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Geografi
13. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Ekonomi
14. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Sejarah
15. Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Sosiologi
Demikian ulasan terkait Modul Penyusunan Soal HOTS SMA Terbaru, semoga bermanfaat.
Referensi: Modul Penyusunan Soal HOTS, Direktorat Pembinaan SMA