Bertema.com – Sintaks Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Learning.
Penerapan model-model pembelajaran inovatif menawarkan beragam variasi aktifitas sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran masing-masing, sehingga hal ini diharapkan dapat mengatasi kejenuhan peserta didik. Sintaks Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Learning.
Selain itu, model-model pembelajaran inovatif menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa
sehingga pembelajaran yang diterapkan melatih peserta didik untuk mandiri memanfaatkan berbagai fasilitas untuk mengakses media dan sumber belajar.
Namun sebelum menerapkan model-model pembelajaran inovatif, seorang pendidik seharusnya telah memahami karakteristik dan tujuan penerapan setiap model pembelajaran yang ingin dicapai
oleh peserta didik.
Setiap model pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang berbeda seiring dengan tujuan dan karakter yang ingin dibentuk pada peserta didik.
Dengan memahami tujuan dari setiap model pembelajaran yang akan diterapkan, seorang pendidik akan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didiknya.
Para pendidik berkewajiban untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
Sintaks Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Learning (DIL)
Model discovery-inquiri learning merupakan gabungan dari model pembelajaran discovery dan model pembelajaran inquiry.
Pada discovery masalah yang dihadapkan kepada peserta didik merupakan masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inquiri masalahnya bukan hasil rekayasa,
sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Pada proses discovery-inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen,
melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Tujuan penerapan model Discovery-Inquiry Learning (DIL) yaitu;
mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan,
dan mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill/HOTs), berpikir ilmiah secara kreatif dan kritis, dengan sintaks model pembelajaran discovery-inquiri.
Kelebihan Model Discovery-Inquiry Learning (DIL)
1. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer kepada situasisituasi proses belajar yang baru.
2. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas insiatifnya sendiri.
3. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
4. strategi pembelajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi menjadi pembelajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi
di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide.
5. metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga tahan lama dalam ingatan dan menjadi lebih baik.
Tahapan/ Sintak Model DIL terdiri dari 6 sintak sbb:
Persiapan: Peserta didik mendaftar kelas daring (online) misal melalui aplikasi google classroom yang telah disediakan pendidik.
Pelaksanaan
STIMULATION
Peserta Didik menyimak materi stimulus (berupa video/ gambar/simulasi) yang diberikan pendidik
dalam kelas. Bahan stimulus bisa dicari di fitur Sumber Belajar, fitur Lab Maya Rumah belajar, Youtube, maupun sumber lainnya yang relevan dan menarik).
PROBLEM STATEMENT
- Peserta didik menyampaiakan respon atas stimulus dari pendidik secara tatap maya (menggunakan aplikasi vicon misalnya zoom, webex, googlemeet, dsb.
- Selanjutnya peserta didik dibagi dalam kelompok.
- Peserta didik ditugaskan secara kelompok mengidentifi kasi dan merumuskan masalah sesuai stimulus yang telah diberikan pendidik.
DATA COLLECTION
- Peserta didik secara kelompok berkolaborasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, kemudian mendiskusikan dalam kelompok melalui grup media sosial (WA, line, telegram , Kaizala, dsb)
- mengirimkan bukti kerja kelompok ke pendidik (capture/ screenshoot grup dsb) aneka sumber: bisa mencari di internet, antara lain fitur-fitur Rumah belajar, TVE, Video on Demand, lingkungan sekitar, dsb.
DATA PROCESSING
Peserta didik secara kelompok berkolaborasi melakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan kemudian merumuskan hasil diskusi dan mengunggah ke kelas maya sebagai penugasan secara
mandiri.
VERIFICATION
Peserta didik mempresentasi hasil pengolahan data ke peserta didik lainnya dan pendidik, melalui vicon (menggunakan aplikasi vicon misalnya zoom, webex, googlemeet dsb)
• Jika tidak memungkinkan melakukan vicon, maka bisa diganti dengan mengirimkan tayangan video presentasi yang dikirimkan ke grup WA kelas
• Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok lain, melalui grup WA kelas.
GENERALIZATION
Peserta didik secara kelompok membuat kesimpulan atau generalisasi berdasarkan hasil verifi kasi dan masukan dari pendidik dan peserta didik lainnya, kemudian mengunggahnya ke kelas maya sebagai penugasan mandiri.
Penutup:
Peserta didik menyimak rangkuman dan review pendidik terhadap hasil pembelajaran dari semua kelompok,
jika ada pemahaman konsep yang melebar atau kurang tepat, maka pendidik akan meluruskan pemahaman konsep tersebut.
Baca juga:
2. Sintaks Model Discovery Learning Dalam Pembelajaran
3. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran
4. Sintaks Model Project Based Learning dalam Pembelajaran
Demikian Sintaks Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Learning (DIL), semoga dapat menginspirasi bapak ibu guru dalam pembelajaran.
Rujukan: Panduan Penerpan Model Pembelajaran Inovatif dalam BDR yan Memanfaatkan Rumah Belajar.