Stop Perundungan atau Bullying

Bertema.com – Stop Perundungan atau Bullying.

Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. Stop Perundungan atau Bullying.

Dan Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya.

Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain, misalnya: tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dll.

Sebagai benih kekerasan, bila perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah akan bisa dicegah

Stop Perundungan atau Bullying

Stop Perundungan atau Bullying

Apa sajakah bentuk-bentuk perundungan?

Perundungan atau bullying dapat berbentuk fisik, verbal maupun sosial.

1. Perundungan Fisik : Menampar, mendorong, mencubit, menjambak, menendang, meninju, dll.

2. Perundungan Verbal: Membentak, berteriak, memaki, bergosip, menghina, meledek, mencela,
mempermalukan, dll.

3. Perundungan Sosial: Mengucilakan, membeda-bedakan, mendiamkan, dll.

Seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi, perundungan juga dapat terjadi di dunia maya (cyber bullying), misalnya dalam bentuk:

  • Memperolok di media sosial (mengirimkan berbagai pesan yang menyakiti, menghina, mengancam, dll
  • Pesan teror
  • Menyebarkan kabar bohong
  • Mengubah foto tidak semestinya
  • Perang kata-kata dari dunia maya (flaming)
  • Membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang
  • Memperdaya seseorang untuk melakukan sesuatu yang memalukan
  • Mengucilkan seseorang dari grup daring

Di mana dan kapan terjadi perundungan?

Perundungan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, dapat berlangsung dalam 24 jam, baik di dunia nyata ataupun dunia maya (cyber bullying), misalnya terjadi di:

  • Sekolah: di kelas, di halaman, di kantin, di kamar kecil, di perpustakaan, di lorong lorong sekolah dan di tempat-tempat sepi
  • Rumah
  • Tempat-tempat anak berlatih olahraga/ seni tari/ nyanyi/ lukis
  • Lokasi tempat ibadah
  • Restoran
  • Dunia maya: media sosial dan pesan elektronik

Stop Perundungan atau Bullying

Apakah dampak dari terjadinya perundungan?

Perundungan atau bullying memiliki dampak negatif bagi mereka yang di bully, antara lain:

1. Dampak secara Akademis

  • Sulit berkonsentrasi
  • Berkurangnya minat pada tugas dan kegiatan sekolah lainnya
  • Penurunan tingkat kehadiran di sekolah
  • Drop out dari sekolah atau kegiatan yang tadinya dia sukai

2. Dampak secara Sosial

  • Tidak percaya diri, pemalu, tidak mampu menyampaikan pendapatnya dan cenderung mengikuti kemauan orang lain
  • Punya sedikit sekali teman, tak populer, cenderung menarik diri
  • Kurangnya rasa humor
  • Sering diejek, ditertawakan
  • Kadang dipukul, didorong, ditendang, tanpa mampu membela diri
  • Bahasa tubuhnya lemah, misalnya: tak ada kontak mata, kepala menunduk, dan badan membungkuk

3. Dampak secara Fisik

  • Sakit berkelanjutan
  • Keluhan pusing, sakit perut (mulas)
  • Gagap
  • Sulit tidur
  • Lemah
  • Mual
  • Luka-luka pada tubuh korban
  • Tampak lemah tak berdaya

4. Dampak secara Emosi

  • Suasana hati yang berubah-ubah
  • Sensitif, was-was, takut, cemas, gelisah, tak aman, minta didampingi ke tempat tempat tertentu di mana dia telah mengalami perundungan sebelumnya
  • Murung, sedih, mudah menangis
  • Menyalahkan diri sendiri

Stop Perundungan atau Bullying

Apakah aku seorang perundung?

Mari kita cari tahu dengan menjawab Y (ya) dan T (tidak) pada pertanyaan di bawah ini.

NoPertanyaanYT
1Apakah aku sering memanggil temanku dengan nama panggilan yang buruk?
2Apakah aku sering bersikap menentang atau bermusuhan dengan orang lain?
3Apakah aku selalu ingin mengendalikan orang lain?
4Apakah aku sering kasar dengan orang lain, misal mendorong atau berkelahi?
5Apakah aku marah jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginanku?
6Apakah aku peduli dengan perasaan orang lain?
7Apakah aku tertawa saat seseorang terluka atau merasa malu?
8Apakah aku sering memaksa orang melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan?
9Apakah aku suka memaksa orang lain untuk memberi uang atau barang pribadi atau ‘meminjam’ barang tapi tidak mengembalikannya?
10Apakah aku sering melanggar peraturan?
11Apakah aku kadang-kadang kasar terhadap orang dewasa, misal orang tua dan guru?
12Apakah aku sering membuat lelucon tentang orang berdasarkan ras, budaya, agama atau siapa yang mereka sukai?
13Apakah aku tertawa saat ada orang lain diancam atau ditakut-takuti?

Nah, jika anda menjawab ya untuk sebagian besar pertanyaan di atas, mungkin saja anda termasuk perundung.

Apa yang bisa anda lakukan agar dapat berhenti dari perilaku perundungan?

Jika ternyata aku perundung, aku bisa menghentikannya dengan:

  • Meminta maaf kepada orang yang sudah kita rundung.
  • Jika kamu malu meminta maaf secara langsung kamu bisa melakukannya lewat telfon, surat atau media komunikasi lainnya.
  • Bersabarlah ketika kamu tidak langsung dimaafkan atau teman yang kamu rundung akan mengabaikanmu karena semuanya membutuhkan proses.
  • Lakukan kerja sosial
  • Temukan kegiatan atau bergabung di klub yang sesuai dengan minatmu.
  • Kamu dapat bercerita pada seseorang yang kamu percaya untuk meringankan bebanmu dan menolongmu bebas dari perilaku merundung.
  • Terima konsekuensi dari sekolah, teman atau lingkungan karena perilaku merundung yang kamu lakukan.
  • Belajarlah untuk saling menghormati dalam berinteraksi dengan teman dan lingkungan.

Stop Perundungan atau Bullying

Mengapa Seseorang bisa melakukan perundungan?

  • Adanya dorongan kuat untuk menunjukkan kekuatan/kekuasaan agar dianggap pemberani/ hebat atau sebagai jagoan.
  • Pernah menjadi korban perundungan yang membuatnya marah dan sakit hati sehingga memiliki dorongan kuat untuk membalas.
  • Merasa iri hati atas kepopuleran, kelebihan dan kekayaan orang lain.
  • Mengikuti temannya.

Siapakah yang cenderung menjadi korban perundungan?

1. Anak yang dianggap berbeda oleh lingkungan sekitar. Misalnya: tidak mampu secara akademis, canggung, salah kostum, kurang gaul, pendiam, tidak berdaya, aksen bicara berbeda, tidak/lebih cantik/ganteng, dari keluarga berada atau tidak.

2. Anak yang dianggap menyebalkan dan menantang pembuli, tapi tak mampu membela diri.

3. Anak yang dianggap sering ‘ngocol’ ke pelaku perundungan.

Stop Perundungan atau Bullying

Apa yang harus kamu lakukan jika mengalami perundungan?

  • Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil nafas dalam-dalam selama 1 menit kemudian hembuskan keluar.
  • Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung.
  • Berdiri tegak, angkat kepalamu, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku dengan tenang atau tinggalkan perundung.
  • Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan.
  • Segera menyingkir bila kamu dalam bahaya.
  • Cari bantuan untuk menghentikan perilaku perundungan yang kamu alami.
  • Blok akun media sosial pembully bila kamu mengalami perundungan siber dan.
  • Simpan perilaku perundungan yang kamu terima sebagai barang bukti.
  • Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima.
  • Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kamu terima.

Respons anak dalam menghadapi perundungan

1. Fight (membalas): Merasa marah, sakit hati, dendam pada pelaku kekerasan. Menyalurkan kemarahan tersebut terhadap anak yang dianggapnya lemah. Cenderung menjadi pelaku perundungan di kemudian hari

2. Flight (melarikan diri): Merasa sakit hati, namun cenderung melarikan diri dengan melakukan hal-hal positif atau negatif.
Positif : belajar bela-diri, musik, melukis, main gitar, dll
Negatif : lari ke narkoba, minuman keras, gawai, online games, pornografi, dll

3. Freeze (tak berdaya/ketakutan): Kehilangan motivasi hidup karena merasa sangat tertekan. Ia cenderung menarik diri, tertutup dan lupa pada impian impiannya. Terkadang ia menyakiti diri sendiri,

Contoh: membenturkan kepala ke tembok, tidak mau makan, dll. Bila ia berada di sekolah, ia bisa menjadi korban para pelaku perundungan.

Stop Perundungan atau Bullying, Jadilah upstanders

Upstanders adalah melakukan tindakan berempati ketika melihat perilaku perundungan untuk mengurangi derita korban perundungan.

Contoh:

  • Hindari ikut menjadi perundung atau ikut menertawakan perilaku perundungan yang dilakukan temanmu
  • Jangan menonton perilaku perundungan karena terkadang perundung melakukannya untuk menarik perhatian teman.
  • Katakan pada perundung untuk menghentikan perilaku mereka (hanya jika kamu merasa aman melakukan tindakan ini).
  • Berteriak atau cari bantuan dari orang yang lebih dewasa untuk menghentikan perilaku perundungan.
  • Gunakan telepon genggam untuk meminta bantuan (menelpon, merekam perilaku perundungan, atau berkirim pesan).
  • Tidak menyebarluaskan video, text, atau gambar perundungan.
  • Dukung korban perundungan.
  • Ajak teman kamu untuk melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Panduan Pembelajaran di Era Kenormalan Baru

Bagaimana melindungi diri dari perundungan?

  • Dekat dengan seluruh anggota keluarga
  • Terbuka dengan orang tua dan saudara lainnya tentang kejadian-kejadian di sekitarmu, serta di
    dunia maya.
  • Beraktivitas bersama anggota keluarga secara rutin, misalnya: makan malam bersama, jalan-jalan di akhir pekan, membereskan rumah bersama, masak bersama, dll.
  • Berteman dengan anak-anak lain yang memiliki kesadaran untuk berprestasi dan punya kewaspadaan untuk melindungi diri.
  • Mengeluarkan orang-orang yang cenderung negatif dari akun media sosial, untuk menghindari perundungan siber.
  • Menjalin komunikasi dengan guru dan teman, serta berbagi cerita tentang kejadian-kejadian yang kamu alami.

Demikian ulasan terkait Stop Perundungan atau Bullying, semoga bermanfaat.

Rujukan: Stop Perundungan atau Bullying Kemdikbud