Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Bertema.com – Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka.

Pada kesempatan ini admin Bertema.com akan berbagi informasi terkait Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka.

Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka merdeka belajar merdeka mengajar profil pelajar Pancasila

dapat digunakan sebagai rujukan ataupun acuan bagi para Guru dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar.

Pembelajaran Paradigma Baru

Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka.

Struktur kurikulum ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.

Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.

Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik.

Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu

segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.

ATP Matematika Fase A Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan

Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan adalah pendekatan belajar yang berpusat pada peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan mereka, bukan pada pada tingkatan kelas.

Apa tujuan pengajaran ini?

  • Sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hajar Dewantara yang berpusat pada peserta didik
  • Peserta didik lebih kuat kemampuan numerasi dan literasinya
  • Pengetahuan pada tiap mata pelajaran peserta didik juga lebih kuat

Bagaimana pengelompokan peserta didik?

Peserta didik dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan.

Apa itu fase perkembangan?

Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Setiap proses pembelajaran tersebut disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhan peserta didiknya.

Sekolah Reguler

1. Fase A: SD Kelas 1-2

2. Fase B: SD Kelas 3-4

3. Fase C: SD Kelas 5-6

4. Fase D: SMP Kelas 7-9

5. Fase E: SMA Kelas 10

6. Fase F: SMA Kelas 11-12

Sekolah Luar Biasa

Untuk SLB, capaian pembelajaran memakai acuan usia mental yang ditetapkan melalui asesmen.

1. Fase A: usia mental = 7 tahun

2. Fase B: usia mental +/- 8 tahun

3. Fase C: usia mental +/- 8 tahun

4. Fase D: usia mental +/- 9 tahun

5. Fase E: usia mental +/- 10 tahun

6. Fase F: usia mental +/- 10 tahun

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, & Usia Kronologis

Fase A

1. Jenjang / Kelas: SD (1-2)

2. Usia Kronologis: kurang dari 6-8 tahun

3. Usia Mental: kurang dari 7 tahun

Fase B

1. Jenjang / Kelas: SD (3-4)

2. Usia Kronologis: 9-10 tahun

3. Usia Mental: +- 8 tahun

Fase C

1. Jenjang / Kelas: SD (5-6)

2. Usia Kronologis: 11-12 tahun

3. Usia Mental: +- 8 tahun

Fase D

1. Jenjang / Kelas: SMP (7-9)

2. Usia Kronologis: 13-15 tahun

3. Usia Mental: +- 9 tahun

Fase E

1. Jenjang / Kelas: SMA (10)

2. Usia Kronologis: 16-17 tahun

3. Usia Mental: +- 10 tahun

Fase F

1. Jenjang / Kelas: SMA (11-12)

2. Usia Kronologis: 17-23 tahun

3. Usia Mental: +- 10 tahun

Baca Juga: LENGKAP: Latihan Soal AKM Kelas 1-12 Fase A-F dengan Kunci Jawabannya

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Bagaimana menentukan kemajuan hasil belajar di metode ini?

Kemajuan hasil belajar peserta didik Anda dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan dari Anda agar tercapai capaian pembelajarannya.

Bagaimana tahapan metode pengajaran ini?

Asesmen Diagnostik

Peserta didik Anda akan melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, tahap pencapaian pembelajaran, dan hal mendasar lainnya.

Perencanaan

  • Pada tahap ini, Anda akan menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik.
  • Selain itu, Anda akan melakukan pengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan yang sama.

Pembelajaran

  • Selama proses pembelajaran, Anda akan mengadakan asesmen formatif secara berkala.
  • Sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran, di akhir proses pembelajaran, Anda akan melakukan asesmen sumatif. Asesmen ini juga akan memudahkan Anda untuk merancang projek berikutnya bagi peserta didik.

Baca Juga: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pengorganisasian Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, perlu adanya pembaharuan dalam pengorganisasian pembelajaran. Salah satu caranya adalah dengan mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan.

Kewenangan Pemerintah Pusat

  1. Struktur kurikulum
  2. Profil Pelajar Pancasila
  3. Capaian pembelajaran
  4. Prinsip pembelajaran dan asesmen

Kewenangan Satuan Pendidikan

  1. Visi, misi, dan tujuan sekolah
  2. Profil pelajar di satuan pendidikan
  3. Kebijakan lokal terkait kurikulum
  4. Proses pembelajaran dan asesmen
  5. Pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
  6. Pengembangan perangkat ajar

Baca Juga: Panduan Desain Pengembangan Soal AKM

Beberapa prinsip dalam pengembangan struktur Kurikulum Merdeka:

Struktur Minimum

Struktur kurikulum minimum ditetapkan tapi satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi misi dan juga sumber daya yang tersedia.

Otonomi

Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.

Sederhana

Perubahan yang terjadi adalah seminimal mungkin dengan beberapa aspek yang berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tapi, tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.

Gotong Royong

Pengembangan kurikulum dan bahan ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.

Baca Juga: Struktur Kurikulum SMP Merdeka Belajar

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Matematika Fase B

Capaian Pembelajaran Umum

Pada akhir fase B, peserta didik dapat memahami dan melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan sampai dengan 1.000 (atau maksimum tiga angka),

mengenal garis bilangan dan menentukan posisi bilangan cacah tersebut pada garis bilangan, serta memahami pecahan satuan sederhana.

1. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana dan menemukan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan.

2. Peserta didik dapat mengukur panjang menggunakan satuan tidak baku serta mengenal dan membandingkan satuan baku untuk panjang, berat, volume, dan waktu.

3. Peserta didik dapat mengenal dan membedakan berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang sederhana.

4. Peserta didik juga dapat menyajikan data banyaknya benda dalam bentuk gambar dan diagram batang.

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran per Elemen

Pada akhir fase B,

1. Peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka),

serta memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil perhitungan,

menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan.

2. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara operasi perkalian dan pembagian. menemukan pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).

3. Peserta didik dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun datar.

4. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok).

5. Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram gambar. piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran per Elemen

Bilangan

Pada akhir fase B,

a. Peserta didik dapat menunjukan pemahaman dan membandingkan bilangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka). menggunakan sistem nilai tempat dan juga memanfaatkan berbagai alat dan strategi.

b. Peserta didik dapat menentukan, menyajikan, dan memodelkan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. serta mengaitkannya dalam konteks uang dan setiap satuannya dengan berbagai representasi visual dan strategi perhitungan.

c. Peserta didik dapat menentukan dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan, faktor, kelipatan persekutuan terkecil (KPK), dan faktor persekutuan terbesar (FPB).

d. Peserta didik dapat mengenal, menggunakan, menyajikan, dan memodelkan bilangan pecahan antara 0 dan 1 serta pecahan campuran positif (misalnya: 2¼) dan yang senilai dalam berbagai bentuk representasi visualnya.

e. Peserta didik dapat mengenal, mengidentifikasi, mengurutkan, dan membandingkan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) serta menentukan posisi pecahan pada garis bilangan.

Aljabar

Pada akhir fase B,

a. Peserta didik dapat mengidentifikasi, menduplikasi, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

b. Peserta didik dapat menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan pengurangan (misalnya: 2 + 3 = 5, maka 5 – 3 = 2), serta hubungan antara operasi perkalian dan pembagian (misalnya: 2 x 5 = 10, maka 10 : 2 = 5 dan 10 : 5 = 2).

c. Peserta didik dapat menentukan bilangan yang belum diketahui dari sebuah pernyataan matematika yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah.

d. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana menggunakan operasi perkalian atau pembagian, menemukan pola hubungan yang melibatkan perkalian dan pembagian.

Pengukuran

Pada akhir fase B,

a. Peserta didik dapat mengukur panjang menggunakan satuan baku (mm, cm, m) dan mengenali bahwa ada hubungan terbalik antara ukuran unit dan jumlah unit yang diperlukan untuk mengukur suatu oc. byek, serta menentukan hubungan antarsatuan baku panjang (mm, cm, m).

b. Peserta didik juga dapat menggunakan satuan baku luas (cm2, m2) dan volume (cm3, m3).

c. Peserta didik juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak, dan lingkaran).

Geometri

Pada akhir fase B,

Peserta didik dapat membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dari segiempat, segitiga, segibanyak dan lingkaran. dan membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun ruang dari prisma dan tabung.

Analisis Data dan Peluang

Pada akhir fase B,

a. Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyaknya benda menggunakan turus dan data hasil pengukuran dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis.

b. Peserta didik juga dapat menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.

Contoh Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 dapat Anda baca dan diunduh melalui tautan di bawah ini.

Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4

[UNDUH Model 1] [UNDUH Model 2] [UNDUH Model 3]

ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4 Kurikulum Merdeka

Bagi Anda yang membutuhkan Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase lainnya dapat mengunduhnya melalui tautan di bawah ini.

1. Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase A Kelas 1 dan 2 [UNDUH]

2. Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase C Kelas 5 dan 6 [UNDUH]

3. Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase D Kelas 7-9 [UNDUH]

4. Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase E Kelas 10 [UNDUH]

5. Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase F Kelas 11 dan 12 [UNDUH]

Demikian Contoh Alur dan Tujuan Pembelajaran ATP Matematika Fase B Kelas 3 dan 4, Semoga bermanfaat.