Bertema.com – Active Listening Pengertian Prinsip dan Implementasinya dalam Pembelajaran.
Active listening atau mendengarkan aktif adalah keterampilan mendengarkan secara penuh dengan perhatian dan pemahaman terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara.
Keterampilan ini melibatkan lebih dari sekadar mendengar kata-kata; active listening juga mencakup pemahaman terhadap makna, emosi, dan niat di balik ucapan pembicara.
Mendengarkan aktif membutuhkan empati, yaitu kemampuan untuk memahami perspektif orang lain tanpa prasangka.
Keterampilan mendengarkan aktif tidak hanya penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan peserta didik.
Active Listening Pengertian Prinsip dan Implementasinya dalam Pembelajaran
Pengertian Active listening
Sedangan menurut Floyd (2009), Active listening adalah bentuk mendengarkan yang menuntut keterlibatan penuh dari pendengar untuk memahami maksud pembicara secara utuh, termasuk memahami bahasa tubuh, intonasi, dan konteks pesan.
Dalam hal ini pendengar menunjukkan keseriusan melalui respons verbal maupun non-verbal.
Adapun komponen utama untuk menerapkan active listening meliputi:
1) Adanya perhatian penuh yakni fokus sepenuhnya pada pembicara tanpa gangguan. Misalnya saat guru mengadakan coaching kepada peserta didi, guru harus memiliki perhatian penuh pada hal-hal yang disampaikan oleh peserta didik;
2) Pengunaan bahasa tubuh yang tepat seperti mengangguk, kontak mata, dan ekspresi wajah yang menunjukkan ketertarikan;
3) Ada kegiatan refleksi dan klarifikasi, dalam arti si pendengar harus mengulang atau merangkum informasi untuk memastikan pemahaman;
4) Harus menghindari interupsi. Untuk menciptakan active listening semua pihak yang terlibat dalam komunikasi tidak boleh memotong pembicaraan hingga pembicara selesai.
Orang lain juga membaca: Pendekatan Teknik dan Model Supervisi Akademik
Prinsip Active listening
di dalam implementasinya, active listening melibatkan beberapa prinsip penting, yaitu:
- Empati dalam arti guru harus nerusaha memahami perspektif siswa tanpa menghakimi.
- Fokus dalam arti guru harus menyingkirkan gangguan internal maupun eksternal yang dapat menghambat perhatian.
- Sabar dalam arti guru harus memberikan waktu kepada siswa untuk menyampaikan pikirannya tanpa tekanan.
- Keterbukaan dalam arti guru harus menerima informasi dengan pikiran yang terbuka, bahkan jika berbeda dengan pandangan pribadi.
- Memberikan tanggapan yang sesuai, seperti mengajukan pertanyaan atau memberikan dukungan verbal.
Implementasi Active Listening dalam Pembelajaran
Untuk menerapkan active listening dalam pembelajaran, beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah:
1) Pastikan kelas memiliki suasana yang nyaman dan minim gangguan, sehingga komunikasi dapat berlangsung secara efektif;
2) Pendidik harus dapat menjadi teladan dengan menunjukkan sikap active listening saat peserta didik berbicara.
Misalnya, dengan menjaga kontak mata, mengangguk, atau memberikan tanggapan yang relevan;
3) Ajukan pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk berpikir lebih dalam dan berbagi pandangan mereka;
4) Libatkan peserta didik dalam latihan mendengarkan aktif, seperti bermain peran atau simulasi, untuk mengasah kemampuan mereka;
5) Setelah mendengarkan, berikan tanggapan yang membangun agar peserta didik merasa dihargai;
6) Tetapkan waktu khusus untuk diskusi atau tanya jawab agar semua peserta didik memiliki kesempatan untuk berbicara;
7) Jika tersedia aplikasi atau alat pembelajaran digital dapat membantu dalam menciptakan pengalaman mendengarkan yang lebih interaktif, namun pastikan teknologi tidak menjadi gangguan.
Orang lain juga membaca: Rangkuman Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran
Namun dalam penerapan active listening sering muncul:
1) Distraksi, yakni gangguan seperti perangkat teknologi, kebisingan, atau pikiran yang mengembara dapat menghambat perhatian penuh;
2) Prasangka tertentu yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mendengarkan secara objektif;
3) Keterbatasan Waktu dalam arti sering guru memiliki keterbatas waktu untuk memberikan perhatian penuh kepada setiap peserta didik;
4) Kompleksitas pesan yakni pesan yang disampaikan dengan cara yang tidak jelas atau berbelit-belit dapat menyulitkan pendengar untuk memahaminya.
Melalui active listening melatih keterampilan komunikasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dengan mendengarkan aktif, pendidik dapat memahami kebutuhan peserta didik dengan lebih baik,
membangun hubungan yang positif, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif.
Meskipun memiliki berbagai tantangan, active listening dapat diterapkan melalui latihan konsisten dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat.
Dampak implementasi active listening di kelas tidak hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran,
tetapi juga membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial yang berguna di kehidupan mereka.
Demikian Active Listening Pengertian Prinsip dan Implementasinya dalam Pembelajaran. Semoga dapat menambah wawasan bagi para pendidik.