Permasalahan Anak Usia Dini Gejala Penyebab dan Solusinya – Guru PAUD Wajib Tahu

Bertema.com – Permasalahan Anak Usia Dini Gejala Penyebab dan Solusinya – Guru PAUD Wajib Tahu.

Pendidikan bagi Anak Usia Dini (PAUD) adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh

dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak.

Pendidikan bagi anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak yang baru lahir sampai dengan delapan tahun.

Dan Pendidikan pada tahap ini memfokuskan pada kemampuan fisik,  intelegensi/ koginitif, emosional dan sosial – edukasi.

Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan Anak Usia Dini maka penyelenggaraan pendidikan bagi Anak Usia Dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh Anak Usia Dini.

Upaya PAUD bukan hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi termasuk upaya pemberian gizi, kesehatan, perawatan,

pengasuhan dan perlindungan pada anak sehingga dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu dan komprehensif.

Permasalahan Anak Usia Dini

Permasalahan Anak Usia Dini Gejala Penyebab dan Solusinya

Anak bermasalah di PAUD / TK dapat dilihat dari :

1. Frekuensi perilaku menyimpang yang tampak,

seberapa banyak tingkah laku yang menimbulkan masalah muncul,

misalnya anak ngambek setiap hari, malah beberapa kali dalam sehari maka hal itu pertanda anak bermasalah.

2. intensitas perilaku

tingkat kedalaman perilaku anak yang bermasalah,

misalnya, rentang perhatian anak untuk konsentrasi sangat pendek, anak mudah beralih perhatiannya baik dalam belajar atau bermain.

3. Usia anak

yaitu tingkah laku anak yang mencolok yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak seusianya.

4. Ukuran norma budaya

anak dikatakan bermasalah sangat bergantung pada ukuran budaya setempat.

Untuk tahu apakah anak tersebut bermasalah maka pendidik harus memperhatikan kekhasan perilaku anak.

Berikut ini pertanyaan yang dapat mengidentifikasi apakah anak tersebut bermasalah atau tidak.

a. Apakah frekuensi tingkah laku yang menyimpang tersebut terlihat setiap waktu?
b. Apakah perilaku tersebut mengganggu aktivitas anak baik dalam belajar maupun bermain?
c. Jika tingkah laku tersebut tidak diatasi dengan segera apakah akan menimbulkan masalah dalam perkembangan anak secara menyeluruh?

Jika semua pertanyaan tersebut dijawab ”ya”, maka besar kemungkinan anak tersebut bermasalah.

Diagnosa Permasalahan Anak  PAUD / TK

1. Penakut

Setiap anak memiliki rasa takut, namun jika berlebihan dan tidak wajar maka perlu diperhatikan.

Rasa takut anak Usia Dini biasanya terhadap hewan, serangga, gelap, dokter atau dokter gigi, ketinggian, monster, lamunan, sekolah, angin topan, dll.

Rasa takut yang berlebihan terlihat dalam gejala-gejala seperti berikut:

a. Gejala psikis, seperti; gangguan makan, tidur, perut, sulit bernafas, dan sakit kepala.

b. Geja la emosional, seperti; rasa takut, sensitif, rendah diri, ketidak-berdayaan, bingung, putus asa, marah, sedih, bersalah.

c. Gejala tingkah laku seperti: gangguan tidur, mengisolasi diri, prestasi kurang di sekolah, agresi, mudah tersinggung,

menghindari pergi keluar, ketergantungan pada suatu benda, dan terus berada di kamar orang tua.

Penyebab anak memiliki rasa takut:

a. Intelegensi, anak-anak yang tingkat intelegensi tinggi cenderung punya rasa takut yang sama dengan anak yang berusia lebih tua, demikian pula sebaliknya.

b. Jenis kelamin, anak perempuan lebih takut dibanding laki-laki karena lingkungan sosial lebih menerima rasa takut perempuan.

c. Keadaan fisik, anak cenderung takut bila dalam keadaan lelah, lapar atau kurang sehat.

d. Urutan kelahiran, anak sulung cenderung lebih takut karena perlindungan yang berlebihan.

e. Kepribadian anak, anak yang kurang memperoleh rasa aman cenderung lebih penakut.

f. Adanya contoh yang dilihat anak, seperti; tontonan TV, atau ibu yang takut.

g. Trauma yang dialami anak-anak, seperti; tabrakan mobil, angin topan, bencana alam, dll.

h. pola asuh orang tua yang menghidupkan rasa takut anak seperti; paksaan, hukuman, ejekan, ketidak-pedulian, dan perlindungan diluar batas.

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik:

a. Mendengarkan cerita anak
b. Lindungi dan hibur anak
c. Ajari kenyataan
d. Memberi hadiah

e. Memberi contoh teladan (guru sebagai model)
f. Coping model (adalah salah satu cara seseorang menghadapi rasa takut namun ia harus melewati rasa takut itu. Salah satu cara dengan bicara pada diri sendiri).
g. Mendongeng
h. Melakukan aktivitas penuh tantangan
i. Memanfaatkan imajinasi anak untuk menumbuhkan keberanian
j. Menggambar

2. Agresif

Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan.

Perilaku tersebut cenderung melukai anak lain seperti menggigit, mencakar, atau memukul. Bertambahnya usia diekspresikan dengan mencela, mencaci dan memaki.

Gejala anak yang agresif:

a. Sering mendorong, memukul, atau berkelahi.

b. Menyerang dengan menggunakan kaki, tangan, tubuhnya untuk mengganggu permainan yang dilakukan teman-teman.

c. Menyerang dalam bentuk verbal seperti; mencaci, mengejek, mengolok-olok, berbicara kotor dengan teman.

d. Tingkah laku mengganggu muncul karena ingin menunjukkan kekuatan kelompok. Biasanya melanggar aturan atau norma yang berlaku di sekolah seperti; berkelahi, merusak alat permainan milik teman, mengganggu anak lain.

Penyebab Anak Agresif

a. Pola asuh yang keliru, melakukan kekerasan terhadap anak, otoriter terhadap anak dan terlalu protektif, terlalu memanjakan anak (orang tua selalu mengijinkan atau membenarkan permintaan anak.

b. Reaksi emosi terhadap frustasi, banyaknya larangan yang dibuat guru atau orang tua (kecemasan yang berlebihan), sementara anak melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya.

c. Tingkah laku agresif sebelumnya, tingkah laku agresif yang pernah dilakukan anak mendapat penguatan dari keluarga atau guru.

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik:

a. Bermain peran
b. Belajar mengenal perasaan
c. Belajar berteman melalui permainan beregu
d. Beri penguatan jika anak berperilaku tepat dengan temannya
e. Perbanyak kegiatan yang menggunakan gerakan motorik

3. Pemalu

Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negatif terhadap dirinya.

Ciri anak pemalu adalah:

a. Kurang berani bicara dengan guru atau orang dewasa
b. Tidak mampu menatap mata orang lain ketika berbicara
c. Tidak bersedia untuk berdiri di depan kelas
d. Enggan bergabung dengan anak-anak lain
e. Lebih senang bermain sendiri
f. Tidak berani tampil dalam permainan
g. Membatasi diri dalam pergaulan
h. Anak tidak banyak bicara
d. Anak kurang terbuka

Penyebab anak pemalu:

a. Keadaan fisik
b. Kesulitan dalam bicara
c. Kurang terampil berteman
d. Harapan orang tua yang terlalu tinggi
e. Pola asuh yang mencela

Solusi pemecahan masalah yang dapat dilakukan pendidik:

a. Melibatkan anak pada kegiatan yang menyenangkan
b. Belajar bergabung melalui permainan
c. Mengajar cara mulai berteman
f. Dorong anak berpartisipasi dalam kelompok

Semoga Permasalahan Anak Usia Dini Gejala Penyebab dan Solusinya, bermanfaat bagi Anda.

Sumber Rujukan: Modul Belajar Mandiri Calon Guru PAUD.