Contoh Rubrik Penilaian Kinerja dalam Kurikulum 2013

Bertema.com – Contoh Rubrik Penilaian Kinerja dalam Kurikulum 2013.

Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian yang menuntut peserta didik mempraktikkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah dipelajari ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Target pencapaian hasil belajar dalam penilaian kinerja dapat meliputi aspek-aspek:

1) pengetahuan;

2) praktik dan aplikasi pengetahuan;

3) kecakapan dalam berbagai jenis keterampilan komunikasi, visual, karya seni, dan lain-lain;

4) produk (hasil karya); dan

5) sikap (berhubungan dengan perasaan, sikap, nilai, minat, motivasi).

Jadi dalam hal ini penilaian kinerja dapat mengukur kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penilaian kinerja mempunyai dua karakteristik dasar, yaitu:

(1) mempraktikkan kemampuan membuat suatu produk (proses) atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan) dan

(2) menghasilkan produk dari tugas kinerja yang diminta.

Berdasarkan kedua karakteristik dasar tersebut, penilaian kinerja dapat menilai proses, produk, atau keduanya (proses dan produk).

Untuk menentukan bentuk penilaian kinerja yang tepat tergantung pada karakteristik materi yang dinilai dan kompetensi yang diharapkan harus dicapai oleh peserta didik.

Prinsip-prinsip Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip:

(1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran;

(2) mencerminkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan masalah dunia sekolah;

(3) menggunakan berbagai metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;

(4) bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).

Kualitas Penilaian Kinerja

Kualitas penilaian kinerja sangat bergantung pada tugas kinerja yang diberikan pada peserta didik.

Untuk mendapatkan penilaian kinerja yang berkualitas, ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan tugas kinerja, yaitu:

1. Representatif/dapat digeneralisasi

Tugas kinerja yang diberikan hendaknya dapat memberikan informasi yang memadai mengenai kompetensi yang dinilai.

Untuk menilai satu kompetensi dasar dapat digunakan beberapa tugas yang berbeda.

Tugas-tugas tersebut hendaknya sebanding dan memberi informasi mengenai kompetensi yang dinilai sehingga peserta didik tidak dirugikan karena mendapat tugas kinerja yang berbeda.

2. Otentik

Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik merefleksikan kehidupan nyata.

Tugas kinerja ini dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran di kelas, di laboratorium atau dalam kehidupan sehari-hari.

3. Multidomain

Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik mengukur lebih dari satu aspek, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terintegrasi.

4. Dapat diajarkan

Tugas kinerja yang diberikan berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Pendidik memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap hasil pekerjaan peserta didik,

sehingga tugas kinerja yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan dan kemampuan keterampilan peserta didik.

5. Adil

Tugas kinerja yang diberikan tidak menguntungkan kelompok tertentu berdasarkan jenis kelamin, suku bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.

6. Fisibel

Tugas kinerja yang diberikan dapat dilaksanakan, artinya harus mempertimbangkan faktor biaya, tempat, waktu, dan peralatan.

7. Dapat diskor

Tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat dan reliabel dengan menggunakan pedoman penskoran (rubrik) yang tepat.

Contoh Rubrik Penilaian Kinerja dalam Kurikulum 2013

Selain tujuh kriteria di atas, hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja antara lain:

1. Relevan

Guru harus memastikan penugasan yang akan dinilai relevan dengan tuntutan kompetensi dalam kurikulum.

Guru memilih penugasan yang akan dinilai menyesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik,

misalnya penugasan yang akan dinilai didasarkan pada tingkat kompleksitas, tahapan, dan waktu dalam melakukan tugas tersebut.

2. Mewakili kompetensi yang dinilai

Penugasan yang diberikan guru mewakili kompetensi-kompetensi dalam kurikulum.

Pemilihan tugas ini didasarkan pada urgensi, keterpakaian, dan representatif.

3. Objektivitas

Penilaian kinerja didasarkan pada rubrik penilaian yang telah ditetapkan dan tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.

Walaupun penilaian kinerja memiliki keunggulan dalam menilai kemampuan peserta didik,

ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penilaian kinerja, antara lain:

(1) tidak semua tujuan pembelajaran yang tercantum pada setiap kompetensi dasar harus dinilai melalui penilaian kinerja;

(2) dalam penyusunan rubrik, perlu diperhatikan kriteria dalam pemberian skor dan kualitas dari setiap kriteria; dan

(3) perlu diperhatikan waktu untuk mengerjakan dan memeriksa tugas kinerja.

Bentuk-Bentuk Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja meliputi dua aktivitas pokok, yaitu:

1) pengamatan/observasi saat berlangsungnya unjuk kinerja atau keterampilan dan

2) penilaian hasil dari tugas kinerja yang diberikan.

Penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati saat peserta didik melakukan aktivitas atau menciptakan suatu hasil karya

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, atau mengamati hasil/produk dari tugas kinerja yang diberikan, atau keduanya.

Keterampilan yang ditunjukkan peserta didik merupakan aspek yang akan dinilai.

Penilaian terhadap keterampilan didasarkan pada kualitas kinerja peserta didik dengan target yang telah ditetapkan.

Proses penilaian dilakukan mulai persiapan dan pelaksanaan tugas sampai dengan hasil akhir yang dicapai.

Bentuk-bentuk penilaian kinerja yang dapat diberikan kepada peserta didik dapat berupa penilaian praktik, penilaian produk, dan penilaian proyek.

Contoh Rubrik Penilaian Kinerja dalam Kurikulum 2013

Pada kesempatan ini admin akan bagikan Contoh Rubrik Penilaian Kinerja.

Rubrik penilaian merupakan panduan yang digunakan untuk menilai kinerja peserta didik.

Informasi yang diperoleh dari rubrik dapat digunakan untuk fungsi formatif, yakni untuk memperbaiki proses pembelajaran. 

Selain itu, informasi yang diperoleh dari rubrik dapat digunakan untuk fungsi sumatif, yakni menilai pencapaian kompetensi pembelajaran.

Adapun aspek yang dinilai dalam penilaian praktik ditulis dalam rubrik penilaian. 

Rubrik penilaian berisi kriteria-kriteria berkaitan dengan langkah-langkah yang dilakukan pada saat mengerjakan suatu aktivitas. 

Langkah-langkah tersebut diurutkan, lengkap, jelas, mudah diamati, dan dapat diukur.

Rubrik penilaian terdiri dari beberapa bagian disesuaikan dengan karakteristik penugasan  kinerja. 

Format yang pertama terdiri dari tiga bagian, yakni aspek, kriteria, dan level skala kinerja. 

Aspek merupakan komponen, lingkup atau dimensi yang akan dinilai, misalnya ketika kita akan menilai kualitas suatu karangan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, aspek yang dinilai meliputi tata bahasa, koherensi kalimat, kesesuaian isi  dengan  judul,  dan  sebagainya. 

Kriteria  merupakan  deskripsi  atau  jabaran  yang mencerminkan  hubungan  aspek  dengan  level  skala  kinerja. 

Level  skala  kinerja menunjukkan  tingkat  capaian  kinerja  peserta  didik  yang  bisa  dituliskan  dalam  bentuk angka,

misalnya 0, 1, 2, dan seterusnya, atau 1, 2, 3, dan seterusnya, atau kurang, cukup, baik,  dan  seterusnya,  atau  istilah  lain  yang  menunjukkan  gradasi  kinerja. 

Format  yang pertama dapat dilihat pada gambar berikut.

Format yang kedua terdiri dari tiga  bagian  yakni aspek, kriteria, dan rentang skor.

Aspek merupakan  komponen,  lingkup  atau  dimensi  yang  akan  dinilai,  misalnya  ketika kita akan menilai kualitas suatu karangan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,

aspek yang  dinilai  meliputi  tata  bahasa,  koherensi  kalimat,  kesesuaian  isi  dengan  judul,  dan sebagainya.

Kriteria merupakan deskripsi yang mencerminkan hubungan aspek dengan rentang  skor. 

Rentang  skor  merupakan  gambaran  yang  menunjukkan  gradasi  level kemampuan.

Contoh format di atas  menggunakan tingkat kemampuan 0  –  5, pendidik bisa menentukan tingkat kemampuan ini sesuai dengan karakteristik penugasan. Misalnya untuk penugasan yang lebih sederhana bisa menggunakan tingkat kemampuan 0 – 3.

–  Skala tingkat kemampuan pada contoh bergerak dari 0 – 5,

skala nilai yang terendah (0) menunjukkan tidak ada kinerja yang diamati atau tidak satupun aspek atau kriteria yang dipenuhi.  sedangkan skala nilai yang tinggi (5) menunjukkan kualitas keterampilan yang tinggi.

Jika tingkat kemampuan dimulai dari 1 – 5, skala nilai yang terendah (1) menunjukkan tingkat kinerja minimal yang dihasilkan oleh peserta didik.

–  Kolom tingkat kemampuan menunjukkan level skala kinerja.

Perumusan deskripsi pada aspek/kriteria menggunakan kata kerja operasional yang mengukur kemampuan keterampilan bukan pengetahuan. Rubrik penilaian disesuaikan dengan  tujuan  penilaian. 

Untuk  tujuan  penilaian  formatif,  aspek/kriteria  pada  rubrik fokus  untuk  menghasilkan  informasi  yang  digunakan  sebagai  umpan  balik  perbaikan pembelajaran, 

dengan  demikian  skor  atau  nilai  bukan  tujuan  utama  penilaian keterampilan  formatif,  bahkan  rubrik  bisa  disajikan  dalam  bentuk  deskripsi. 

Untuk penilaian sumatif, aspek/kriteria pada rubrik harus benar-benar dapat diukur dan tidak multi  tafsir  sehingga  pemberian  angka  pada  suatu    aspek/kriteria  mencerminkan  satu aspek atau satu kriteria yang telah dicapai. 

Rubrik  penilaian  untuk  individu  berbeda  dengan  rubrik  penilaian  untuk  kelompok.

Rubrik penilaian untuk kelompok  mempertimbangkan kualitas kerja  sama dan kualitas kontribusi  tiap  anggota  kelompok. 

Dengan  demikian,  anggota  kelompok  yang  memiliki kualitas  kontribusi  tinggi  berhak  mendapatkan  penghargaan  lebih  baik  dari  anggota kelompok lain. 

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun rubrik:

1. Mengidentifikasi semua aspek penting yang akan memengaruhi hasil penugasan.

2. Menentukan dan mengurutkan aspek-aspek penting tersebut untuk menyelesaikan tugas  dan menghasilkan hasil yang terbaik.

3. Mengusahakan aspek  kinerja  yang  akan  diukur  tidak  terlalu  banyak  sehingga semuanya dapat diobservasi selama peserta didik melaksanakan tugas. 

4. Mendefinisikan dengan  jelas  setiap  aspek  kinerja  menjadi  indikator  yang  lebih spesifik  sehingga  dapat diamati.

5. Menentukan level kemampuan pada berbagai tingkat penguasaan untuk pemberian skor/nilai. Level  kemampuan  biasanya  berupa  skala  angka  (0,  1,  2,  3,  …..) yang menggambarkan  gradasi  kualitas  capaian  untuk  setiap  aspek.  Misalnya:  (0)  tidak ada  kinerja  yang  diamati  atau  tidak  satupun  aspek  atau  kriteria  yang  dipenuhi  (1) kurang,  (2)  cukup,  (3)  baik,  dan  (4)  baik  sekali.

6. Menentukan pemberian  bobot  pada  setiap  aspek  atau  kelompok  aspek  yang  akan dinilai  jika  diperlukan  didasarkan  pada  tahapan  proses  pengerjaan,  kompleksitas, dan  urgensi  dari  setiap  aspek.

7. Memeriksa dan  membandingkan  kembali  semua  aspek  kinerja  yang  sudah  dibuat sebelumnya  oleh  orang  lain  di  lapangan  (jika  ada  pembandingnya).  untuk  melihat validitas  dan reliabilitas rubrik.

Manfaat dari pembuatan rubrik:
  • memberikan informasi  kepada  peserta  didik  tentang  aspek-aspek  yang  akan dinilaikan  dan bobot  pada tiap aspek atau kelompok tersebut jika diperlukan;
  • memotivasi peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya dengan optimal;
  • memberi umpan balik  bagi  peserta  didik  untuk  menilai  hasil  capaian kemampuannya  (penilaian diri);
  • memberikan panduan  bagi  pendidik  saat  melakukan  pengamatan  sehingga pendidik  dapat  fokus  pada  aspek-aspek  dari  kinerja  maupun  produk  yang dinilai;
  • menjadi acuan bagi peserta didik dalam merencanakan bahan yang diperlukan, langkah-langkah kerja, dan melaksanakan unjuk kerjanya.

Contoh Rubrik Penilaian praktik, penilaian produk dan penilaian proyek dapat anda baca pada tautan berikut ini.

1. Contoh Rubrik Penilaian Praktik

2. Contoh Rubrik Penilaian Produk

3. Contoh Rubrik Penilaian Proyek

Baca juga:

1. Panduan Penilaian Kinerja

2. Contoh Penilaian Praktik Sebagai Implementasi Penilaian Kinerja

3. Contoh Penilaian Produk Sebagai Implementasi Penilaian Kinerja

4. Contoh Penilaian Proyek Sebagai Implementasi Penilaian Kinerja

Demikian informasi terkait Contoh Rubrik Penilaian Kinerja dalam Kurikulum 2013, Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *