Bertema.com – Langkah-Langkah Pelaksanaan Penilaian Formatif.
Penilaian formatif sebagai tugas yang dikerjakan oleh peserta didik selama proses pembelajaran agar peserta didik memperoleh umpan balik dari pendidik. untuk memperbaiki capaian belajarnya, terlepas apakah pekerjaan peserta didik tersebut dinilai atau tidak.
Penilaian formatif yang biasa disebut assessment for learning adalah proses mengumpulkan data/informasi/bukti-bukti mengenai sejauh mana (seberapa baik) kemajuan peserta didik
dalam menguasai kompetensi, menginterpretasikan data/informasi tersebut, dan memutuskan kegiatan pembelajaran yang paling efektif bagi peserta didik agar dapat menguasai materi/kompetensi secara optimal.
Penilaian formatif merupakan bagian dari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yang merupakan bagian dari praktik keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar mengajar di kelas
Pada penilaian formatif yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) tetapi juga penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
Penilaian sebagai pembelajaran yaitu proses penilaian yang dilakukan pendidik yang memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar. Misalnya dalam bentuk penilaian diri atau penilaian antarteman.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Penilaian Formatif
Prinsip-prinsip Penilaian Formatif
Sejumlah prinsip yang melandasi pelaksanaan penilaian formatif, diantaranya:
a. penilaian formatif terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung;
b. melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (misalnya melalui penilaian diri, penilaian antar-teman, dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya);
c. berkenaan tidak hanya dengan kemajuan penguasaan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga motivasi belajar, sikap terhadap pembelajaran, gaya belajar, dan kerjasama dalam proses pembelajaran.
Kaitan antara Penilaian Formatif dan Pembelajaran
Penilaian formatif merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar. Seperti disebutkan sebelumnya, penilaian formatif bahkan merupakan bagian dari langkah-langkah pembelajaran yang efektif.
Angelo dan Cross (1993) menyebutkan bahwa melalui penilaian formatif pendidik memperoleh umpan balik dalam hal apa, seberapa banyak, dan seberapa baik peserta didik belajar.
Pendidik selanjutnya menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki proses pembelajarannya sehingga lebih efektif dan efisien.
Berbagai penelitian mengenai keefektifan pendidik menunjukkan bahwa penilaian yang dilaksanakan untuk membantu peserta didik membuat kemajuan dalam proses pembelajarannya merupakan ciri utama dari pembelajaran yang efektif (Hall dan Burke, 2004).
Penilaian formatif dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dalam satu kali tatap muka, penilaian formatif dapat dilakukan lebih dari satu kali.
Sebagai contoh, pada awal pembelajaran dengan menggunakan teknik respon bersama (choral response) pendidik mengecek penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Di tengah pelajaran pendidik mengecek pemahaman peserta didik terhadap apa yang sedang dipelajarinya hingga pertengahan jam pelajaran itu dengan teknik bertanya.
Selanjutnya, di akhir pelajaran pendidik menggunakan exit slips untuk mengecek penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang dipelajari hingga akhir pelajaran saat itu.
Berdasarkan data dari hasil penilaian formatif pendidik dapat mengetahui bagian mana dari materi/kompetensi yang telah dikuasai dan apakah masih ada bagian yang belum dikuasai dengan baik.
Selanjutnya pendidik langsung memutuskan tindakan yang perlu dilakukan, misalnya mengulang pembelajaran pada bagian materi yang belum dikuasai peserta didik dengan baik,
memperbaiki pembelajaran yang sedang berlangsung dan/atau merancang kegiatan pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil penilaian formatif tersebut.
Dengan demikian penilaian formatif menjadikan pembelajaran lebih berkualitas dan lebih menjamin tercapainya tujuan pembelajaran bagi setiap peserta didik.
Agar penilaian formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan, perencanaan penilaian formatif dibuat menyatu dengan perencanaan pembelajaran dalam RPP.
Teknik Penilaian Formatif
Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh (mengelisitasi) informasi/data mengenai kemajuan penguasaan kompetensi peserta didik. baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang dapat dipakai dalam penilaian formatif.
1. Observasi (Pengamatan)
2. Bertanya (Questioning)
3. Diskusi
4. Exit/Admit Slips
5. Lembar Catatan Belajar Peserta didik
6. Penilaian Diri dan Penilaian Antarteman (Self- dan Peer-Assessment)
7. Latihan Presentasi
8. Peta Konsep
9. Penilaian Kinestetik
10. Papan Bicara
11. Kuis Konstruktif
12. Penugasan
13. Daftar cek
14. Jawaban Bersama
15. Contoh dan Bukan Contoh
16. Tunjuk Lima Jari
17. Menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari
18. Uraian Singkat
19. Ringkasan Singkat
20. Pertanyaan dengan Jawaban Terbuka
21. Memecahkan Masalah
22. Kartu Jawaban
23. Pertanyaan-Pertanyaan yang Dibuat oleh Peserta didik
Langkah-Langkah Pelaksanaan Penilaian Formatif
Menurut Bell dan Cowie (2002), penilaian formatif dilakukan melalui tahap-tahap:
(1) Pengumpulan Informasi (elisitasi),
(2) Pengolahan dan Interpretasi Informasi, dan
(3) Pengambilan Tindakan berdasarkan hasil interpretasi penilaian.
Ketiga tahapan tersebut merupakan sebuah siklus yang merupakan bagian dari proses belajar mengajar.
1. Pengumpulan Informasi (Elisitasi)
Tahap pertama dari penilaian formatif adalah pengumpulan informasi (elisitasi).
Pada tahap ini, pendidik mengumpulkan bukti-bukti mengenai penguasaan materi/kompetensi yang dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik.
Walaupun banyak teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data mengenai kemajuan penguasaan kompetensi peserta didik baik untuk ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, namun juga terdapat beberapa teknik hanya cocok untuk ranah tertentu.
Oleh karena itu, teknik yang digunakan pendidik hendaknya sesuai dengan ranah kompetensi yang hendak diketahui kemajuan penguasaannya.
Selain itu, teknik yang diterapkan hendaknya bervariasi dari waktu ke waktu. Teknik yang sama apabila digunakan beberapa kali dalam satu tatap muka bisa menjadikan peserta didik bosan.
Sebaiknya beberapa teknik elisitasi informasi yang berbeda digunakan. Akan lebih baik lagi kalau teknik yang diterapkan mengandung unsur menyenangkan/ menghibur/permainan.
Perlu diingat bahwa penilaian formatif umumnya tidak dilakukan secara formal dengan alat ukur atau instrumen yang standar.
Pelaksanaannya juga biasanya tidak dengan aturan yang ketat seperti pada penilaian sumatif.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Penilaian Formatif
2. Pengolahan dan Interpretasi Informasi
Tahap kedua pada siklus penilaian formatif adalah interpretasi informasi.
Pada tahap ini, pendidik dengan cepat mengolah data penilaian yang telah diperoleh.
Walaupun pengolahan informasi penilaian formatif akan lebih akurat apabila dilakukan secara formal, pengolahan data tersebut umumnya bersifat informal biasanya tidak memerlukan teknis analisis formal.
Pendidik dapat dengan spontan ‘mengolahnya dalam otak’ lalu melakukan interpretasi saat itu juga.
Untuk dapat menginterpretasi informasi dengan baik, pendidik perlu memahami capaian kompetensi yang diharapkan dari setiap penilaian yang dilakukan.
Pendidik perlu menetapkan pedoman penskoran dari setiap penilaian yang dilakukan.
Pedoman penskoran berisi gambaran tentang aspek apa saja yang diharapkan dapat diperoleh dari penilaian yang dilakukan dan kualitas capaian peserta didik dari hasil pengamatan.
Melalui pedoman penskoran pada penilaian formatif lebih fleksibel dan harus sudah dipahami secara langsung oleh pendidik sehingga pendidik tidak perlu memegang pedoman penskoran pada saat penilaian formatif dilakukan di kelas.
Pada tahap ini pendidik membuat sejumlah kesimpulan atas beberapa pertanyaan, antara lain:
a. secara umum peserta didik telah menguasai materi/kompetensi secara umum;
b. apakah semua peserta didik telah menguasai materi dengan baik;
c. materi mana yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai dengan baik;
d. siapa saja yang telah menguasai materi dan yang belum menguasai materi dengan baik;
e. apa yang telah menyebabkan sejumlah anak belum menguasai materi dengan baik.
Untuk mengambil kesimpulan seberapa baik peserta didik telah mencapai kemajuan (menguasai kompetensi), pendidik umumnya membandingkan penguasaan yang telah dicapai peserta didik dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (criterion-referenced formative assessment).
Meskipun demikian, ada sejumlah pendidik yang membandingkannya dengan penguasaan awal peserta didik yang bersangkutan (student-referenced formative assessment).
Untuk dapat memberikan umpan balik dan tindakan yang tepat, pendidik dapat menggunakan dua pendekatan tersebut.
3. Pengambilan Tindakan
Tahap ketiga pada proses penilaian formatif adalah pengambilan tindakan berdasarkan hasil interpretasi informasi penilaian.
Pada tahap ini pendidik memberikan umpan balik (feedback) yang meliputi pemberitahuan mengenai tingkat penguasaan peserta didik, materi mana yang sudah dikuasai, mana yang belum, dan bagaimana tindak lanjut pembelajarannya.
Bagian terpenting dari tahap ini adalah melakukan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang difasilitasi pendidik.
Mereka adalah peserta didik yang penguasaannya belum memenuhi kriteria yang ditetapkan sebelumnya dan/atau yang kemanjuannya belum optimal.
Pendidik melakukan tindakan (intervensi) secara langsung (spontan) atau dapat ditunda. Tindakan dapat terjadi pada tingkat kelas, kelompok, atau individu.
Demikian informasi terkait Langkah-Langkah Pelaksanaan Penilaian Formatif, semoga bermanfaat.