Model Pembelajaran Example Non Example dalam Implementasi K13

Bertema.com – Model Pembelajaran Example Non Example dalam Implementasi K13.

Proses pembelajaran seyogyanya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa.

Siswa mampu berpartisipasi aktif, mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya.

Oleh karena itu guru harus mampu memilih dan menggunakan pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran yang tepat.

Untuk menambah wawasan Anda, berikut ini admin sajikan beberapa istilah pembelajaran di atas yang dirangkum dari tulisan Ahmad Sudradjat.

Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak proses pembelajaran merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Di mana pendekatan itu mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien.

Metode pembelajaran adalah cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.

Sedangkan model pembelajaran merupakan rangkaian dari pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran menjadi satu kesatuan yang utuh.

Model Pembelajaran Example Non Example dalam Implementasi K13

Pada kesempatan ini admin akan membagikan model pembelajaran yang mampu membangkitan mampu berpartisipasi aktif, prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa. Yaitu Model Pembelajaran Example Non Example.

Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.

Tujuannya adalah untuk mendorong siswa berfikir kritis dengan jalan memecahkan masalah yang terkandung dalam gambar yang disajikan.

Siswa diminta menganalisis gambar menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar.

Dengan demikian penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada kemampuan analisis siswa.

Model Pembelajaran Example Non Example lebih tepat digunakan di kelas tinggi. Namun demikian dapat juga diterapkan di kelas rendah tentunyan dengan memperhatikan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah, misalnya:

a. kemampuan berbahasa tulis dan lisan,

b. kemampuan dalam melakukan analisis ringan.

c. kemampuan melakukan interaksi dengan siswa lainnya.

Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar dapat LCD Proyektor maupun menggunakan poster.

Gambar yang digunakan harus jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak yang duduk di belakang dapat melihat dengan jelas.

Metode Example non Example membelajarkan siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep.

Konsep dipelajari adalah konsep yang diperoleh di luar sekolah melalui pengamatan dan yang dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri.

Example memberikan gambaran terhadap sesuatu yang menjadi contoh dari materi yang sedang dibahas.

Sedangkan non-example memberikan gambaran terhadap sesuatu namun bukan contoh dari materi yang sedang dibahas.

Pemusatan perhatian siswa terhadap example dan non-example dapat mendorong siswa memiliki pemahaman yang lebih dalam terhadap materi.

Model Pembelajaran Example Non Example dalam Implementasi K13

Adapun langkah-langkah kegiatan dengan model pembelajaran example dan non-example adalah sebagai berikut:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Guru menayangkan gambar, baik dengan menempelkan gambar di papan atau melalui LCD proyektor.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/ menganalisa gambar.

4. Siswa dikelompokkan menjadi 3-5 orang siswa, berdiskusi menganalisa gambar dan mendiskrisikannya di kertas.

5. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

6. Kelompok lainnya memberi tanggapan terhadap kelompok yang melakukan presentasi.

7. Guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat sesuai tujuan yang ingin dicapai.

8. Siswa bersama guru membuat kesimpulan.

Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran Example non Example.

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan model pembelajaran Example non Example.

Menurut Buehl (1996) keuntungan dari penggunaan model pembelejaran Example non Example adaah:

1. Siswa dapat memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek.

2. Siswa terlibat aktif dalam proses discovery (penemuan), sehingga mendorong siswa untuk membangun sebuah konsep.

3. Siswa dihadapkan pada sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep.

4. Melakukan presentasi dapat melatih keberanian siswa.

Adapun Kekurangannya antara lain:

1. Tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan dalam bentuk gambar.

2. Membutuhkan waktu pembelajaran yang relatif lama.

Baca Juga:

Contoh Format Penilaian Diri dan Penilaian Antar Teman

Jurnal Penilaian Sikap Sosial dan Sikap Spiritual

Proses Pemberian Nilai Sikap dalam Kurikulum 2013

Tugas Fungsi dan Tanggungjawab Kepala Sekolah Terbaru

Demikianlah informasi terkait Model Pembelajaran Example Non Example dalam Implementasi K13. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *