Prinsip Dasar Sistem Among sebagai Pondasi Metode Kepramukaan

Bertema.com – Prinsip Dasar Sistem Among sebagai Pondasi Metode Kepramukaan.

Kompetensi peserta didik yang utuh, terintegrasi, dan menyeluruh dapat digunakan peserta didik dalam menjalani kehidupan secara nyata.

Kelak dewasa, peserta didik akan lebih siap dalam menghadapi perkembangan dunia dengan senjata kompetensi utuh yang dimilikinya.

Hal tersebut merupakan harapan Indonesia sebagai bangsa yang mengedepankan pendidikan bagi generasi muda agar kelak mampu mengisi kehidupan yang berkarakter kuat, berkebangsaan Indonesia yang kokoh, dan berkecakapan yang mantap.

Untuk itulah, diperlukan penanganan pendidikan yang berkualitas melalui aspek kurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler dalam Kurikulum 2013.

Salah satu aspek tersebut adalah ekstrakurikuler, yang perlu diimplementasikan secara nyata. Ekstrakurikuler dilaksanakan melalui dua pola yang berkaitan, yakni pola wajib dan pilihan.

Semua peserta didik wajib mengikuti ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan dan peserta didik bebas memilih ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam pelaksanaannya perlu diatur dan dipandu agar dapat dengan mudah dijalankan di sekolah.

Sejak digulirkan tahun 2014, Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan di Sekolah Dasar dan Menengah mengalami berbagai problematika dalam penerapannya.

Prinsip Dasar Sistem Among sebagai Pondasi Metode Kepramukaan

Hal ini secara umum disebabkan oleh kesalahan persepsi pengelola satuan pendidikan dalam memahami isi Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Persepsi yang dimaksud antara lain:

1. Anggapan yang salah apabila sekolah telah menerapkan salah satu model kegiatan antara blok, aktualisasi, dan reguler

dianggap sudah menerapkan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan. Yang benar adalah sekolah menerapkan ketiga model tersebut.

2. Anggapan yang salah apabila pembina pramuka menjadi penanggungjawab pelaksanaan secara teknis dalam melaksanakan ekstrakulikuler wajib baik blok, aktualisasi maupun reguler di sekolah,

sehingga guru kelas menyerahkan sepenuhnya ke pembina yang bersangkutan.

Yang benar adalah guru kelas bertanggungjawab terhadap pelaksanaan secara teknis ekstrakurikuler wajib model blok dan aktualisasi.

Sedangkan pembina pramuka hanya bertanggungjawab pada pelaksanaan pendidikan kepramukaan dengan model reguler.

Dengan demikian nilai siswa menjadi tanggungjawab guru kelas.

3. Anggapan yang salah apabila Permendikbud nomor 63 tahun 2014 belum mengatur secara teknis penerapan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan di sekolah.

Yang benar adalah penerapan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan telah diatur secara teknis melalui tiga model yaitu model blok, aktualisasi dan reguler.

Di sisi lain, yang dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 63 tahun 2014 adalah Pendidikan Kepramukaan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinforcement) perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013

yang secara psikopedagogis koheren (keterkaitan) dengan pengembangan sikap dan kecakapan kepramukaan.

Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-4)

memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.

Pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagaimana dimaksud dalam kurikulum 2013 tersebut dapat diwujudkan melalui integrasi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Sistem Among sebagai Pondasi Metode Kepramukaan

Kegiatan kepramukaan didasari oleh prinsip dasar kepramukaan, dijalankan dengan metode kepramukaan, dan dikemas dengan sistem among.

1. Prinsip Dasar Kepramukaan

Yang dimaksud Prinsip Dasar Kepramukaan adalah azas dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di alam terbuka yang menarik dan menantang dengan sasaran akhir pembentukan karakter.

Prinsip Dasar Kepramukaan terdiri atas:

a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

c. Peduli terhadap diri pribadinya; dan

d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Prinsip Dasar Kepramukaan adalah landasan berpikir dan bertindak (pondasi) bagi seorang Pramuka sehingga semua prinsip merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Dalam pelaksanaanya Prinsip Dasar Kepramukaan diibaratkan sebuah pondasi bangunan, semakin kuat ditanam

maka akan semakin kokoh bangunan tersebut, sehingga semakin dalam penjiwaan prinsip tersebut, semakin kokoh pendalaman seorang Pramuka.

Penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dilakukan secara pribadi, dengan memahami antara lain:

a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dengan beribadah sesuai tata cara agama yang dipeluknya, serta menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

b. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan sesama manusia dalam kehidupan bersama yang didasari oleh prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Mengakui bahwa manusia diberi tempat hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa, di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara

sebagai tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dengan rukun dan damai.

d. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan menerima kebhinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Merasa wajib dan peduli terhadap lingkungannya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.

f. Menyadari bahwa sebagai anggota masyarakat, wajib dan peduli pada kebutuhan diri sendiri agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

g. Selalu berusaha taat pada Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip Dasar Kepramukaan memiliki fungsi, antara lain: 

a. Norma hidup anggota Gerakan Pramuka

Berfungsi sebagai aturan yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup lebih bahagia dan sejahtera.

b. Landasan kode etik Gerakan Pramuka

Berfungsi sebagai pedoman berperilaku dan berinteraksi sesama manusia.

c. Landasan sistem nilai Gerakan Pramuka

Berfungsi sebagai arah pelaksanaan kaidah-kaidah dalam berkehidupan.

d. Pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota Gerakan Pramuka

Berfungsi sebagai pedoman organisasi dalam membina kaum muda Indonesia.

e. Landasan gerak dan kegiatan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya

Berfungsi sebagai semangat untuk mencapai tujuan pembinaan generasi muda.

2. Sistem Among

Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik

untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa, dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah keharusan, paksaan,

dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.

Prinsip-prinsip sistem among terdiri atas:

a. Ing ngarsa sung tuladha, di depan sebagai teladan, berarti Orang Dewasa adalah figur yang diteladani peserta didik.

b. Ing madya mangun karsa, di tengah memberikan semangat, berarti Orang Dewasa adalah motivator bagi peserta didik.

c. Tut wuri handayani, di belakang memberikan dorongan, berarti Orang Dewasa adalah pemberi dukungan bagi peserta didik.

Inti dari sistem among adalah prinsip kebermanfaatan.

Sebagaimana semboyan pramuka “Siap Sedia”.

Di manapun dan dalam kondisi apapun seorang pramuka harus bermanfaat bagi sesama hidup.

Dalam konteks pembelajaran, prinsip dasar merupakan pondasi yang melandasi proses pembelajaran.

Bahwa belajar membutuhkan aturan dasar yang mengikat peserta didik dalam beraktivitas.

Semua kegiatan pembelajaran tidak boleh bertentangan dengan prinsip dasar.

Dengan memahami konsep-konsep dalam prinsip dasar dan metode kepramukaan, guru dapat melakukan analogi-analogi dalam menerapkan metode kepramukaan sebagai metode pembelajaran.

Baca Juga: 

1. Panduan Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan SD

2. Konsep Dasar Metode Kepramukaan Sebagai Ektrakurikuler Wajib

3. Inti Metode Kepramukaan Learning by Doing

Demikian informasi terkait Prinsip Dasar Sistem Among sebagai Pondasi Metode Kepramukaan, semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *